Pedagang Kembang Api dan Pasar Bedug Ramai Dikunjungi Warga Ngabuburit

Opini & Puisi

Ditulis oleh : Ardiansyah

Di setiap bulan suci Ramadan, pemandangan yang dijajakan pedagang dadakan, berupa kembang api dan jajanan takjil di lokasi yang akrab disebut dengan Pasar Bedug kerap menghiasi setiap sudut jalan.

Begitupula di berbagai sudut Kabupaten Lampung Utara. Mulai dari sepanjang jalan protokol hingga di pelosok desa.

Hal ini sudah menjadi budaya serta memberikan tambahan pendapatan ekonomi bagi warga yang memiliki jiwa enterpreneur (wirausaha).

Fireworks (kembang api) beragam jenis begitu mudah ditemukan sebagai bentuk kemeriahan sesaat usai berbuka puasa, usai shalat tarawih, maupun jelang makan sahur.

Suara-suara yang menggema di atas luasnya bentangan langit malam menjadi hiburan yang memberikan kebahagiaan tersendiri.

Pun begitu dengan Pasar Bedug. Berbagai jajanan kuliner yang mengundang selera untuk berbuka puasa ditawarkan dengan beragam harga yang tentunya sangat ekonomis.

Bagi umat muslim, berburu jajanan kuliner untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan juga menjadi tradisi ngabuburit atau istilah yang lebih sederhana “nyore”, jalan-jalan sore (JJS), maupun sebutan lainnya yang serupa makna.

Kebiasaan para pedagang dadakan ini menggambarkan salah satu berkah di bulan suci Ramadan.

Namun tentunya, untuk mendapatkan keberkahan itu, para pedagang dituntut untuk berjualan dengan jujur.

Artinya tidak mengambil keuntungan dengan cara-cara yang menyalahi aturan serta berdampak terganggunya kesehatan disebabkan menggunakan bahan-bahan yang tidak higienis demi meraup keuntungan yang berlebihan.

Perlu juga diperhatikan, untuk para pedagang kembang api, agar tidak melanggar imbauan pemerintah dengan menjual kembang api yang dilarang, berupa petasan dengan bunyi ledakan yang berbahaya serta mengeluarkan api yang berpotensi memberikan malapetaka.

Ramadan memang bulan penuh hikmah dan keberkahan.

Resapi dengan penuh keikhlasan dan sebagai wujud menjalani syariat Hablumminallah wa hablumminannas. (***)

Baca Juga :  Sepilihan Puisi Karya : ARIS SETIYANTO*