Sepilihan Puisi Karya : ARIS SETIYANTO*

Opini & Puisi

JIKA IA BANGUN LAGI

nenekmu itu mungkin menggerutu
sebab di beranda itu
kau menyelami maya
abai pada doa dan selawat
di ujung siksanya
dia mungkin menjelangimu
mengambil seluruh harta
bahkan, berpikir dua kali
melahirkan lanang
yang membiakkan dirimu
di betapa teduhnya
joglo nan anyar.

Maguwo, 21 Agustus 2021

KETIKA NAMAMU AKHIRNYA MELANGIT

namamu tertanggal
di larik abjad itu
kesumat telah menyublim
bersama pelarian kemarin
di batas asa

kau menjadi begitu bebal
dan melupakan Tuhan
di dalam nadimu
kau sembah Tuan-tuan
seperti hidup—seperti itu selamanya.

Maguwo, 21 Agustus 2021

HARUS MENGUCAP ‘SELAMAT TINGGAL’

kau adalah kerontang
di musim hujan di hatiku
ketika terkuak kanvas,
gerimis mulai menari
tatapi kau merenggut keteduhan
dan tinta untuk melukis cerita
kau bahkan tak pernah menatap langit
yang begitu biru
kau hanya menatap langit
ketika para pipit berkabar.

Maguwo, 21 Agustus 2021

TIDAK BAIK

pagi ini, namaku
tak tertulis di sana
aku pasti membaca
menulis begitu banyak kata
pernahkah engkau menjadi aku?
kau tak sering
mengalami kesunyian hati
saat tak diajak bicara
atau diburu perempuan-perempuan kadang
untuk kemudian
menjadi pendusta
dinyalakan olehnya suluh-suluh
dijahitnya kebobrokan
yang turun di dahan waktu
sebelum senja menggerutu.

Maguwo, 21 Agustus 2021

NAEVIS

kau ada di mana?
di seluruh tempat di dunia ini
tatap tak aku temui
mungkinkah engkau di Kwangya?
aku terus bertanya
sampai kerinduan berada
di level selanjutnya.

Maguwo, 21 Agustus 2021

*Biodata : Aris Setiyanto, lahir 12 Juni 1996. Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Karyanya termuat dalam beberapa antologi bersama; Progo 5(2018), 20 Pesan Cerita Hebatkan Anak Indonesia(2019), Jazirah 2: Segara Sakti Rantau Bertuah(2019), Progo 6(2020), Pringsewu Kita(2020), Desir Pesisir (2020), #DiRumahAja(2020), Gambang Semarang(2020), Nadjmi Adhani: Jalan Lapang Menuju Kebaikan(2020), Antologi Puisi Dukungan Gowes Literasi(2021), Refleksi-Resolusi (2021) dan Ini (bukan) Perayaan(2021).

Baca Juga :  SAAT ANAKKU MENANGIS