“Si Kumis” Kaya Gizi nan Populis

Pendidikan & IPTEK

LAMPUNG UTARA (RNSI/SMSI) – Ikan lele (Clarias) sangat populer di masyarakat. Banyak dijumpai pedagang kuliner yang menawarkan penganan berbahan ikan berkumis ini dengan harga yang tidak merobek kantong.

Sebut saja pecel lele. Siapa yang tidak mengenal jajanan kuliner ini.

Ikan lele mempunyai rasa yang lezat dan mudah ditemukan di mana-mana.

Dalam hal membudidayakan ikan lele juga tidak rumit. Yang paling banyak dilakukan masyarakat yakni budidaya pembesaran lele di kolam terpal.

Cukup mudah bukan? Itulah yang membuat lele menjadi primadona di masyarakat.

Di balik fakta-fakta tersebut, ternyata ada hal unik yang belum banyak diketahui tentang ikan lele.

Berikut 5 fakta keunikan dari ikan berkumis ini, yang dikutip dari laman minapoli.com.

(1) Ikan lele berperan dalam memperbaiki kualitas air yang tercemar.

Sebagian masyarakat ada yang beranggapan jika ikan lele adalah ikan yang kotor.

Pandangan itu salah besar.

Ikan lele dapat ditemukan di habitat air bersih. Sebagian besar jenis lele mendiami daerah dangkal dengan air mengalir.

Ikan lele bahkan bisa berperan memperbaiki kualitas air tercemar.

Bagaimana caranya?

Letakkan lele di tempat-tempat yang tercemar untuk membantu menghilangkan polusinya.

Ikan lele juga dapat diletakkan di sawah atau kolam untuk menghilangkan hama dan jentik-jentik nyamuk dengan cara memakannya.

(2) Organ sensori ikan lele terletak di sepanjang tubuhnya.

Ikan lele mampu mendengar suara hingga 13.000 siklus per detik.

Kemampuan ini bahkan mengalahkan kemampuan pendengaran ikan-ikan lainnya, seperti ikan bass dan ikan trout.

Indra pendengaran lele terletak pada gelembung renang.

Ikan ini memiliki satu set tulang yang menghubungkan gelembung renang dan telinga bagian dalamnya, yang disebut weberian apparatus.

Selain sebagai indra pendengar, weberian apparatus juga berfungsi sebagai alat komunikasi mereka.

Baca Juga :  Jelang UAS, SMAN 4 Kotabumi Gelar Doa Bersama

Untuk mendengar suara yang terlalu lembut, ikan lele mempunyai pori-pori di sepanjang tubuhnya yang akan menangkap getaran dan menghubungkannya ke telinga bagian dalam.

Berkat organ ini pula, ikan lele dapat merespons jika akan diberi makan, bahkan ketika si pemberi makan masih berjarak 90 meter dari mereka.

(3) Ikan lele adalah ikan nokturnal.

Ikan lele termasuk ke dalam jenis hewan nokturnal.

Pada siang hari, lele lebih sering bersembunyi di tempat gelap.

Sementara pada malam hari, mereka aktif bergerak mencari makan.

Lele mengandalkan indra perasa untuk mendeteksi mangsa, yaitu kumisnya dan indra perasa yang terdapat nyaris di sepanjang tubuhnya.

Di habitat alaminya, lele biasanya memakan serangga air, telur ikan, dan ikan kecil.

Sementara di tempat budidaya, makanannya dapat diganti dengan pakan yang sudah dipertimbangkan kadar nutrisinya.

Ikan lele di alam juga merupakan hewan predator.

Mereka memiliki kemungkinan memakan anaknya sendiri atau ikan lele yang masih kecil.

(4) Ikan lele bisa menghasilkan 2.000–21.000 telur

Anggota marga Clarias nyaris berjumlah 55-60 spesies.

Di Asia Tenggara, ada sekitar 20 spesies ikan lele yang telah ditemukan.

Tiap jenis ikan lele mempunyai kebiasaan berbeda dalam bertelur.

Pada umumnya, lele bertelur di sungai atau kolam dengan suhu sedikit hangat.

Biasanya telur akan disimpan di sarang yang dibuat di bawah batang kayu atau di tempat yang agak tersembunyi.

Ikan lele betina bisa menghasilkan 2.000 hingga 21.000 telur yang akan menetas dalam waktu 6 – 10 hari.

Menetasnya telur ini bergantung pada suhu air. Ikan lele jantan akan menjaga anak yang baru menetas hingga mereka berusia 1 minggu.

(5) Ikan lele punya banyak kandungan gizi.

Baca Juga :  Turut Serta Majukan Pendidikan, Keluarga Almarhum H. Jaka Sudira dan H. Muhayah Wakafkan Lahan

Di Indonesia, ada banyak tempat makan yang menyuguhkan santapan berbahan dasar ikan lele, contohnya pecel lele.

Selain dagingnya yang manis dan lembut, ternyata ikan lele juga mengandung beberapa kandungan gizi yang baik untuk tubuh.

Dalam 100 gram ikan lele, terkandung 122 kalori dan 6 gram lemak.

Angka tersebut menunjukkan bahwa lele mempunyai kandungan lemak dan kadar kalori yang cukup rendah.

Selain itu, lele juga mempunyai banyak kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B komples, vitamin D, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, natrium, dan zink.

Selain kandungan gizi yang menarik untuk dijadikan santapan, sepertinya budidaya ikan lele juga patut dicoba, nih. (sumber : Minapoli.com/red)