Fuso Batubara Bebas Lintasi Jalinteng Lampura Makin Merisaukan

Lampung Utara

LAMPUNG UTARA (RNSI) – Memasuki H-7 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah pengendara yang melintas di Jalan Negara, ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalinteng) mulai dari Blambangan Pagar hingga Bukit Kemuning merasa terganggu perjalanannya.

Hal itu disebabkan jalan yang bergelombang dan berlubang, hingga membentuk jalan rutting (beralur) dan Bleeding (gundukan).

Lubang-lubang kerusakan jalan dianggap menghambat perjalanan pengendara sepeda motor dan mobil.

Pengendara harus ekstra berhati-hati saat berkendara, sebab lengah sedikit saja kendaraan bisa terpergok dan masuk lubang yang menganga.

Harma (61), warga Desa Blambangan Pagar, kepada sejumlah awak media mengeluhkan kondisi jalan di depan rumahnya yang sudah hampir setahun ini mengalami kerusakan parah, bergelombang, dan amblas yang diduga disebabkan oleh kendaraan bermuatan lebih.

Menurutnya, mobil Over Dimention Overload (ODOL) yang setiap harinya lalu-lalang di Jalinteng seperti tidak dilarang melintas. Sebab, kata dia, hampir setiap jam mobil-mobil fuso dengan bak panjang tertutup terpal selalu lewat dan menyebabkan kemacetan di area jalan yang kini rusak parah.

Akibat kerusakan, sambung dia, sudah banyak korban berjatuhan dan kecelakaan tak terelakkan. Bahkan korban kecelakaan minggu lalu dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Lampung Tengah.

“Kalau sampai meninggal belum, tapi kalau yang sampai gegar otak mungkin yang (kecelakaan) kemarin. (Kejadian) sudah tidak terhitung lagi, banyak, cuma meninggal saja yang belum. Pagar rumah orang ambruk ditabrak mobil karena mengelakkan jalan rusak ini. Mobil-mobil gede batubara itu yang ngerusak. Lihat sendiri keadaan jalan kita ini,” kata dia, saat diwawancarai di lokasi, Rabu, (03/04).

Dirinya berharap Pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang kondisinya kini sangat memprihatinkan, jangan sampai terjadi lagi musibah kecelakaan yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Aktifitas Sosial Tinggi, SMAN 2 Kotabumi Upayakan Ambulan Sekolah

“Itu harapan kami, jangan sampai terulang lagi, segera diperbaiki jalannya, jangan sampai ada korban lagi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pengendara, Syahril (47) kepada awak media mengeluhkan kondisi jalan Jalinteng yang rusak selama ini, dikhawatirkan dapat membahayakan para pengendara yang melintas, terlebih saat ini pemudik mulai memadati jalan raya jelang perayaan Idul Fitri 1445 H.

“Sangat terganggu dengan kondisi jalan yang bergelombang. Saya sering lewat (melintas) disini, ya nggak nyaman sih kalau lewat. Sudah bertahun-tahun (rusak), segera diperbaiki lah jalannya,” ucapnya.

Hal senada disampaikan pengendara lainnya, Joni (36) sopir truk itu juga ikut mengeluhkan kondisi Jalan Negara Jalinteng yang rusak parah. Dirinya juga merasa was-was saat mengemudi untuk mengantarkan muatannya.

“Ngeri-ngeri lewat sini bang, oleng sedikit bisa terbalik mobilnya. Ya membahayakan pengguna jalan lain juga, udah lama kondisinya begini, selama saya lewat sini yang begini-begini aja kondisinya (rusak). Harapannya ya cepat-cepatlah diperbaiki, takut ada korban juga nanti, motor sering ngerem (keluar jalur) itu yang buat kita sopir mobil gede gini, kena imbasnya, nabrak,” ujarnya.

Dirinya menduga kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh kendaraan besar bermuatan berlebih yang sering melintas.

“Ya mungkin gara-gara mobil besar itu, muatannya lebih, jadi berat bebannya. Apalagi pas panas-panas begini ngaruh ke aspalnya,” timpalnya lagi. (*/tim/red)