Menang atau Kalah

Opini & Puisi

Ditulis oleh: Agustiawan

Hasil pemilihan peratin serentak, Rabu 27/7/2022, di 68 Pekon yang tersebar di wilayah kabupaten Pesisir Barat menunjukan, betapa masyarakat tidak menginginkan lagi pemimpinnya untuk berlama lama memegang tampuk kekuasaan.

Itu terlihat dari hasil penghitungan sementara yang dilakukan panitia pemilihan di TPS masing- masing. Sejumlah calon petahana gugur karena perolehan suaranya kurang.

Contoh, di Pekon Kota Jawa, Kecamatan Bangkunat calon peratin petahana Aliyanto kalah, demikian juga di kecamatan Ngambur, calon petahana, Pekon Sukabanjar, Saipudin (Kundang) kalah, Mad Zini Sukanegara, kalah, Zapidin Muara Tembulih, kalah dan petahana Pekon Ulok Mukti juga kalah.

Demikian juga di berbagai pekon di Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Pesisir Utara, Lemong, Karya Penggawa sejumlah petahana juga gagal.

Kegagalan itu tentunya harus di cermati, baik oleh petahana yang kalah maupun bagi peratin yang saat ini sedang menjabat. Sebab kegagalan para petahana adalah pertanda keengganan warga pada sang pemimpin agar tidak berlama lama memegang tampuk kekuasaan.

Atau memang tumbangnya sejumlah petahana itu disebabkan kurang lihainya tim sukses, menarik hati para pemilih. Dan mungkin pula warga memang gemar mencoba-coba bagaimana rasanya memiliki pemimpin baru.

Pendek kata gelaran pemilihan peratin di kabupaten Pesisir Barat telai usai, dan disetiap pertandingan semua kita harus siap menerima, “menang atau kalah”.

Catatan redaksi: Penulis adalah wartawan, tinggal di Krui Pesisir Barat.

Baca Juga :  Pembentukan Dewan Gelar Daerah Provinsi Lampung Tidak Representatif