Mardiana Bersama BPJN Lampung Tinjau Jembatan Gantung Rusak Tergerus Banjir

Lampung Utara

LAMPUNG UTARA (RNSI) – Jembatan gantung penghubung Desa Pekurun Utara Kecamatan Abung Tengah menuju Desa Kemalaraja dan Prianganbaru Kecamatan Tanjungraja belum lama ini mengalami kerusakan.

Kerusakan jembatan gantung yang memiliki panjang 47 meter dengan bentangan 2 meter itu disebabkan meluapnya aliran air sungai Wayarum dampak dari curah hujan yang tinggi, beberapa waktu lalu.

Caption: Mardiana bersama Kabid Ciptakarya PUPR Lampura dan Camat Abung Tengah. Foto: Ardi.

Akibatnya, saat ini kondisi jembatan gantung mengalami pecah pada dinding penyangga tiang utama sehingga berpotensi patah dan terputus.

Mendapati hal itu, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Mardiana, S.T., M.T., mewakili anggota Komisi V DPR-RI, Drs. Hi. Tamanuri, M.M., bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung melakukan peninjauan ke lokasi, Selasa, 4 April 2023.

Caption: Tim BPJN Lampung dan rombongan melakukan pengukuran jembatan. Foto: Ardi.

Menurut Mardiana, setelah dirinya bersama Hi. Tamanuri mendapat laporan dari sejumlah kepala desa yang warganya memanfaatkan jembatan gantung tersebut sebagai akses utama beraktifitas, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPJN Lampung.

“Ya, belum lama ini, kami menerima kunjungan dan laporan dari sejumlah kepala desa terkait rusaknya jembatan gantung di Desa Pekurun Utara akibat tergerus banjir bandang,” kata Mardiana, didampingi perwakilan BPJN Lampung, Habibie Hasan; Kabid Ciptakarya DPUPR Lampung Utara, Nandar; Camat Abung Tengah, Kasim; Kades Priangan Baru, Feri Begsu; Kades Pekurun Utara, Wahidin; serta sejumlah kepala desa lainnya, dan warga setempat.

Caption: kondisi pondasi badan jembatan yang patah. Foto: Ardi.

Dirinya juga menyampaikan pihaknya bersama tim BPJN Lampung dan konsultan akan berupaya untuk melakukan perbaikan agar jembatan tersebut kembali berfungsi secara normal seperti sediakala.

Pada kesempatan peninjauan ke lokasi itu, Mardiana di hadapan masyarakat juga melangsungkan video call bersama Hi. Tamanuri.

Melalui sambungan virtual, Hi. Tamanuri menyampaikan agar warga desa setempat untuk juga memanjatkan doa agar harapan percepatan perbaikan jembatan itu dapat terealisasi.

Baca Juga :  Pengelolaan Dana BUMDesa Tanjungjati 'Ga Jelas', Pengurus Dituntut Bertanggungjawab dan Direshuffle

“Mari kita sama-sama berjuang agar jembatan ini dapat kembali seperti semula,” kata Hi. Tamanuri.

Dengan kembali baiknya kondisi jembatan, tambah Tamanuri, tentu akan menunjang kelancaran berbagai aktifitas sosial warga serta kondisi jembatan yang rusak tidak dibiarkan berlarut hingga menelan korban.

Caption: tim peninjauan jembatan gantung. Foto: Ardi.

“Karena jembatan itu merupakan akses utama masyarakat setempat, kami akan mendorong pemerintah agar segera mendapat perbaikan,” terang Hi. Tamanuri.

Sementara itu, Kepala Desa Pekurun, Wahidin, menyampaikan, selama ini warga setempat memanfaatkan jembatan itu sebagai akses utama untuk menggantungkan roda perekonomian keluarga, jalur evakuasi darurat untuk kesehatan, jalur pendidikan, serta aktifitas sosial lainnya.

“Untuk Desa Pekurun Utara Kecamatan Abung Tengah ada sejumlah 320 kepala keluarga (KK). Sementara, untuk Desa Kemalaraja sebanyak 450 KK dan Desa Prianganbaru sebanyak 326 KK,” terangnya.

Demi kelancaran aktifitas masyarakat, dirinya berharap, melalui Drs. Hi. Tamanuri, M.M., bersama Mardiana, S.T., M.T., pemerintah dapat melakukan upaya percepatan perbaikan jembatan gantung tersebut.

Di tempat yang sama, perwakilan BPJN Lampung, Habibie Hasan, menyatakan, saat ini pihaknya baru akan memastikan dan meninjau secara langsung kerusakan jembatan.

“Kami bersama tim konsultan saat ini baru melakukan peninjauan dan penilaian untuk menentukan perbaikan seperti apa yang akan dilakukan,” tuturnya.

Dalam hal pelaksanaan perbaikan, dirinya menyatakan akan menunggu hasil laporan peninjauan dan arahan dari pimpinan. (Ardi)