Eksekutif Lampung Utara ‘Acuh’ Atas Wafatnya Ketua Fraksi Partai Demokrat

Lampung Utara

LAMPUNG UTARA (RNSI/SMSI) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten (Kab) Lampung Utara (Lampura) berduka.

 

Belum lama ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Lampura, Edi Sarnobi, berpulang ke Rahmatullah secara mendadak.

 

Informasi yang didapat, keluarga besar kader potensial partai berlogo mercy besutan AHY ini mengalami dukacita mendalam secara beruntun, dimulai dari wafatnya anak bungsu lelaki tercinta Edi Sarnobi almarhum, lalu disusul istri tersayang yang berujung pada berpulangnya Edi Sarnobi.

 

Kondisi berduka tersebut kini begitu melekat dalam diri putri sulung Edi Sarnobi yang ditinggalkan keluarga besarnya.

 

Namun, kepedihan keluarga besar anggota legislatif Lampura dari Partai Demokrat itu berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan pihak eksekutif setempat selaku mitra kerja pemertintahan kabupaten.

 

Menurut keterangan yang disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Lampura, M Yusrizal, ST, pihaknya merasa sangat kecewa dengan tidak hadirnya orang nomor satu di Bumi Ragem Tunas Lampung tersebut, Budi Utomo, berikut jajarannya, saat jenasah dikebumikan.

 

“Sebagai mitra kerja legislatif, semestinya eksekutif peduli manakala mitranya sedang dilanda musibah. Tapi, faktanya? Bagai api jauh dari panggang”. Ini pepatah yang tepat untuk mengonotasikan ketidakpedulian pihak eksekutif Lampura, khususnya Bupati Budi Utomo, dan jajaran yang hingga dimakamkannya almarhum tidak tampak di rumah duka,” sesal M. Yusrizal, Senin, 15 Maret 2021, melalui komunikasi via telepon.

 

Di hari pemakaman kader Demokrat asal Daerah Pemilihan (Dapil) 2, pada Sabtu lalu, 13 Maret 2021, lanjut Yusrizal, menunjukkan pejabat teras Lampura terkesan acuh dan sama sekali tidak peduli dengan suasana berduka yang dialami keluarga besar almarhum.

 

“Saya menilai Bupati Budi Utomo dan jajaran tidak memiliki etika dan sikap kekeluargaan dengan jajaran Partai Demokrat Lampung Utara,” tegasnya.

Baca Juga :  Jalinteng Rusak Parah, BPJN Lampung Terjun Lapangan

 

Ia juga menyampaikan, kekecewaan tersebut bukan dimaksudkan untuk me gharapkan sesuatu dari jajaran eksekutif, namun ketidakpedulian yang ditunjukkan sebagai wujud berbela sungkawa, sangatlah tidak elok.

 

“Kami tidak mengharapkan apa-apa, namun jika dalam hubungan sosial kemasyarakatan sudah sepatutnya sebagai sesama insan kita turut menyatakan sikap berduka. Apalagi ini merupakan mitra kerja pemerintahan kabupaten yang notabene pejabat publik yang menjadi panutan masyarakat,” kata Yusrizal.

 

Menghadapi situasi ini, dirinya pun menegaskan jika pihak eksekutif tidak dewasa dalam mengedepankan nilai kemitraan.

 

“Seberapa luas arti dari kata mitra kerja. Apakah sebatas hubungan hubungan kerja tanpa mengedepankan kemanusiaan atau hubungan karena kepentingan saja? Ini akan menjadi pembelajaran buat kita semua, khususnya DPC Partai Demokrat agar ke depan lebih mengerti makna dari mitra kerja yang sesungguhnya,” papar Yusrizal.

 

Ia juga menegaskan, pernyataan kekecewaan yang disampaikannya tersebut bukan semata lantaran kader Demokrat yang sedang mengalami musibah.

 

“Namun, sekali lagi saya tegaskan, anggota lesglislatif itu notabene mitra kerja eksekutif, darimanapun asal kepartaiannya. Dengan demikian, nanti suatu saat, saya yang akan ajarkan Bupati Budi Utomo bagaimana memaknai arti kata mitra kerja,” kata Yusrizal.

 

Sampai berita ini dirilis, belum ada pihak eksekutif; baik Bupati Budi Utomo maupun Sekkab Lampura, Lekok, yang dapat dimintai keterangan. (Hamsah/red)