Ilmuwan Ungkap Iklim Planet Mars

Pendidikan & IPTEK

JAKARTA (RNSI/SMSI) – Siklus hidup awan di planet Mars diungkap melalui penelitian yang telah dilakukan menggunakan kamera pesawat luar angkasa Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Hasinya, dibeberkan melalui Jurnal JGR Planets edisi akhir tahun lalu.

 

Anggota tim peneliti, Agustin Sanchez-Lavega dari University of the Basque Country, Spanyol, menyebutkan, kelebihan ‘Webcam Mars’ yang digunakan dalam pengamatan tersebut menampakkan banyak pengorbit Mars yang tidak dapat mengamati bagian permukaan planet itu sampai sore karena sifat orbitnya.

 

“Jadi ini benar-benar eksplorasi rinci pertama dari fitur yang menarik,” ujar dia, dikutip dari CNET, 10 Maret 2021, yang dilansir melalui tempo.co.

 

Dijelaskan, sifat awan yang fana dan orbit pesawat ruang angkasa di sekitar planet Mars membuat penelitian sulit dilakukan.

 

Webcam Mars—lebih dikenal sebagai Kamera Pemantau Visual—memiliki resolusi webcam komputer 2003, tapi juga memiliki bidang pandang yang luas. Itulah sebabnya para peneliti menggunakannya untuk mempelajari awan.

 

Lebih lanjut dijelaskan, kamera itu mampu merekam awan yang muncul selama musim semi Mars dan bentangannya yang hingga 1.120 mil (1.800 kilometer).

 

Menurut ESA, itu adalah awan ‘orografis’ terbesar yang pernah terlihat di planet Mars. Awan itu terbentuk akibat angin yang didorong ke atas oleh fitur topografi.

 

“Fitur topografi ini seperti pegunungan atau gunung berapi di permukaan planet,” kata ESA.

 

Awan melewati siklus pertumbuhan harian yang dimulai sebelum matahari terbit. Gambar-gambar yang diberikan juga menampilkan tingkat ekspansi yang cepat saat meluas dari Arsia Mons, gunung api yang terletak paling selatan dari tiga gunung berapi di Tharsis dekat khatulistiwa planet Mars, yang kemudian menguap saat hari menghangat.

Baca Juga :  Terima Sertifikat Hak Milik Tanah, MIN 3 Kotabumi Berupaya Majukan Pendidikan Berlandaskan IMTAK

 

Menurut Sanchez-Lavega, tim mendapatkan awan orografis di Bumi, tapi dinilai tak ‘seliar’ di Mars.

 

“Memahami awan ini memberi kami kesempatan menarik untuk mencoba meniru formasi awan dengan model-model yang akan meningkatkan pengetahuan kita tentang sistem iklim di Mars dan Bumi,” katanya menuturkan.

 

Awan liar dan berliku itu membentang sepanjang 1.100 mil terhitung dari kemunculannya di Arsia Mons. Ini sekaligus menjawab peristiwa tiga tahun lalu ketika para ahli mengira ada letusan gunung berapi besar di Mars.

 

Awan panjang dan tipis di atas gunung berapi Arsia Mons di Mars disebutkan muncul secara musiman. “Dan sekarang para ilmuwan telah melihat dengan lebih baik bagaimana awan itu terbentuk dan menghilang.” (tempo/moh khory alfarizi/red)