Eijkman Amin Soebandrio : Vaksinasi Tidak Menghentikan Laju Transmisi Virus Corona

Nasional

Jakarta (Restorasi News Siber Indonesia/SMSI) – Keberadaan vaksin Covid-19 tidak sertamerta hentikan pandemi global corona.

Hal ini disampaikan Direktur Lembaga Biologi Molekuler, Eijkman Amin Soebandrio, yang dilansir antaranews.com, Kamis, 14 Januari 2021.

“Meskipun sudah divaksinasi, bukan berarti bisa melepaskan masker. Tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan hal itu berlangsung setahun hingga dua tahun,” ujar Eijkman Amin Soebandrio dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan Kanker Payudara Indonesia “Vaksin Covid-19 : Tak Kenal Maka Tak Kebal – Komorbid Bolehkah?”

Dijelaskannya lebih lanjut, setelah menjalani suntik vaksin, tidak langsung menjadi kebal dan membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk membangkitkan kekebalan tubuh. Bahkan, ada beberapa kejadian setelah divaksinasi tetap terinfeksi virus corona.

“Vaksin tetap harus berdampingan dengan prosedur memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) dan pemeriksaan dini, pelacakan, serta perawatan atau 3T,” ucapnya.

Eijkman Amin Soebandrio mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan karena keberadaan vaksin tidak sertamerta menghentikan pandemi Corona Virus Disease-19.

Disinggung mengenai vaksin Merah Putih, Amin menambahkan, perkembangan saat ini vaksin dimaksud sedang menjalani dua fase, yakni fase laboratorium dan industri.

“Saat ini hampir selesai dari untuk skala laboratorium dan akhir bulan Maret kami akan menyerahkan bibit vaksinnya ke Biofarma untuk uji klinik dan sebagainya. Uji klinik akan berlangsung lebih kurang selama delapan bulan. Diperkirakan, vaksin Merah Putih dapat digunakan pada kuartal satu dan kuartal dua 2022 serta setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM,” terang Amin. (Antaranews/Indriani/red)

Baca Juga :  Seminar Online Univeritas Medan Area, Ketum SMSI Bicara Jurnalistik Digital dan Masa Depan Media