Terhenti Dua Tahun, Tradisi Ngejalang Kubur Pusaka Tambak Balak Kembali Dimulai

Pesisir Barat

PESISIR BARAT (RNSI/SMSI) – Ngejalang Kubur Pusaka Tambak Balak harus terus dilestarikan, jangan diubah atau diganti, apalagi sampai hilang ditelan zaman.

Hal itu dikemukakan Kadarusman, mewakili Sai Batin Marga Ulu Krui, saat memberikan sambutan pada acara Ngejalang Kubur 1443 H, di Jalan Kuburan Pusaka Tambak Balak, Pekon Gunung Kemala, Rabu, 4 Mei 2022.

“Kami ucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada tuanrumah atau baya dan undangan yang telah hadir pada pagi hari ini, semoga kita semua yang hadir selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucap Kadarusman.

Ia juga menyampaikan point yang bisa dipetik dari Ngejalang Kubur ini adalah di suatu waktu kita semua yang masih hidup akan menghadap Ilahi.

“Untuk itu penting kiranya bagi kita semua menjaga tali silaturahim serta mendoakan supaya arwah yang telah meninggal dunia diterima amal baiknya dan diampuni segala dosa-dosanya,” kata Kadarusman.

Sebelum acara Ngejalang Kubur dimulai, seluruh undangan dan baya terlebih dahulu mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran yang dibawakan ustad Aab Muzairi.

Dilanjutkan dengan menikmati penganan ringan, doa bersama, dan terakhir makan bersama.

Diketahui, sejak wabah Covid-19 melanda tradisi Ngejalang Kubur di Kuburan Pusaka Tambak Balak sempat terhenti selama dua tahun.

Tidaklah mengherankan Baya (Panitia) dan undangan tumpah-ruah digelaran Ngejalang Kubur tahun ini.

Turut hadir di acara Ngejalang Kuburan Pusaka Tambak Balak, Peratin Gunung Kemala, Labuhan Mandi dan Peratin Gunung Kemala Timur, serta para Suku Batin dan undangan lainnya. (Agustiawan)

Loading

Baca Juga :  Pangan Balak dan Karnapal 1500 Sinjang Iringi Krui Fair