PERTANIAN (RNSI) – Salah satu tanaman sayuran atau hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat ialah sawi hijau atau caisim.
Sayuran hijau berdaun lebar dan bertangkai lunak ini banyak diolah menjadi sup, capcay, atau pelengkap hidangan seperti mie ayam maupun bakso.
Secara ekonomis, membudidayakan caisim dipandang cukup menguntungkan karena tingginya permintaan pasar terhadap tanaman sayur satu ini.
Berikut cara menanam tanaman sawi hijau yang baik hingga panen yang dilansir melalui laman resmi website kompas.com mengutip laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu, 31 Juli 2024.
Pembenihan
Salah satu proses terpenting dalam menanam sawi hijau adalah proses pembenihan.
Ini merupakan salah satu faktor penting yang merupakan penentu dalam keberhasilan menanam sawi hijau.
Sebab, benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang berkualitas.
Untuk itu langkah pertama yang harus dilakukan ialah dengan memilih benih sawi berkualitas baik.
Terkait benih sawi yang berkualitas bisa didapatkan dengan cara membelinya di toko bibit.
Pastikan benih terbungkus dengan aluminium foil dan tidak rusak.
Benih sawi yang bagus adalah benih yang memiliki bentuk bulat kecil berwarna coklat kehitaman agak keras dengan permukaan yang licin dan mengkilap.
Timbang berat benih sawi sebayak 750 gram untuk 1 hektar lahan tanam.
Namun, jika ingin menanam sawi di pekarangan rumah, cukup gunakan sebanyak 2 sendok makan benih sawi.
Jika memilih benih sawi hijau dari hasil penanaman, maka tanaman yang akan diambil bijinya harus berumur sekurang-kurangnya 70 hari.
Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah dari tanaman sawi lainnya.
Perawatan
Proses perawatan sawi hijau terbilang sedikit susah, karena sawi hijau merupakan jenis sayuran yang lebih cocok ditanam di lahan pertanian. Akan tetapi, tidak perlu khawatir.
Ketika udara mulai hangat atau sedang memasuki musim kemarau, pastikan kondisi sawi hijau tetap sejuk.
Jangan biarkan sawi hijau yang sudah ditanam terkena paparan sinar matahari lebih dari 8 jam karena akan mengganggu proses pertumbuhan dan fotosintesis.
Apabila musim penghujan tiba, tidak perlu menyirami dua kali bahkan sekali dalam sehari.
Perhatikan curah hujan yang ada dan sesuaikan dengan kondisi kelembapan tanah.
Penyiraman
Dalam hal proses pemeliharaan tanaman sawi, perlu dipastikan bahwa kondisi tanah tetap lembap merata dengan melakukan penyiraman ringan.
Sawi hijau dapat disiram dengan air campuran pupuk organik ataupun cucian beras untuk meningkatkan kadar zat baik dalam tanah.
Siram tanaman sawi hijau sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore secara rutin.
Penjarangan
Penjarangan sangat penting untuk dilakukan, selain untuk mempermudah proses panen nantinya.
Penjarangan dilakukan agar tanaman sawi memiliki tingkat kesuburan yang sama.
Proses penjarangan adalah dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat dengan tanaman sawi lainnya.
Penjarangan dilakukan setelah 14 hingga 18 hari setelah penanaman sawi hijau.
Pemupukan
Selama proses pemeliharaan berlangsung, proses yang sangat penting yang harus dilakukan, yaitu proses pemupukan secara rutin.
Setelah tiga minggu masa tanam, berikan pupuk kandang ataupun pupuk urea.
Cara pemupukan dengan menggunakan pupuk urea yaitu larutkan pupuk urea sebanyak 2 sendok makan ke dalam 8 liter air. Siramkan di atas tanaman sawi.
Pemupukan dapat dilakukan 2 kali, yaitu pada saat sawi berumur 2 minggu dan 4 minggu setelah pindah tanam. Siramkan di atas tanaman sawi.
Hama
Hama tanaman sawi juga harus diperhatikan. Ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawi hijau, seperti penyakit tanaman busuk akar, penyakit kuning pada daun serta hama yaitu ulat daun, kutu, kumbang dan belalang.
Untuk menanggulanginya, bisa dengan melakukan penyulaman. Namun, jika serangan hama dan penyakit sudah parah, maka bisa menggunakan pestisida selama dua minggu sebelum panen.
Panen
Masa panen tanaman sawi hijau yaitu dimulai pada usia 50 sampai 80 hari usai penanaman benih.
Cara panen sawi hijau, anda bisa memotong pangkal batang, mencabutnya hingga akar ataupun hanya memotong daunnya saja.
Lalu, bawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat teduh agar tidak cepat layu karena panas dan kesegarannya tetap terjaga.
Bersihkan sawi dari tanah yang melekat dan potong akarnya untuk menghambat proses oksidasi.
Potong bagian daun yang jelek dan tidak penting untuk memperpanjang kesegarannya.
Sortir sawi yang baik dan pisahkan dengan yang kurang berkualitas.
Untuk penyimpanan, susunlah sawi dengan posisi berdiri dan beri sedikit percikan air agar tetap segar.
Lakukan panen sebelum musim hujan tiba untuk mencegah proses pembusukan secara cepat. (sumber: kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan/red)
Catatan redaksi : artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tips Menanam Sawi Hijau agar Sukses hingga Panen”, 16 Desember 2022.