Waspada, Marak Modus Pemerasan Via Video Call Pornografi

Nasional

KUNINGAN (RNSI)/SMSI) – Belakangan ini, modus baru penipuan berujung pemerasan marak melalui pengguna media sosial.

 

Seperti dilansir melalui saibumi.com jaringan siberindo.co, Kamis, 11 Maret 2021, hal ini juga dialami Ketua PPDI Kuningan, Surhani, yang menjadi calon korban pemerasan dari media sosial.

 

Beruntung dirinya mewaspadai modus tersebut sejak awal sehingga aksi yang dilancarkan para pelaku tidak bisa mengelabui dirinya.

 

Dituturkan Surhani, saat ditemui pada Selasa lalu, 9 Maret 2021, aksi penipuan itu berawal dari sebuah pesan melalui platform aplikasi whatsApp seorang perempuan yang mengaku mengenal dirinya bernama Valencia Manurung.

 

“Awalnya ada seorang wanita yang menghubungi saya melalui aplikasi WA. Dia bilang izin telepon Pak Ketua, saya kira dia adalah anggota dari PPDI, maka saya angkat teleponnya,” terang Surhani.

 

Lalu, sambung Surhani, wanita itu langsung melakukan video call, namun tidak dihiraukan Suharni.

 

“Karna saat itu saya sedang ada kegiatan jadi ngga diangkat, kemudian dia menghubungi saya lagi, pada Kamis 4 Maret, pas diangkat, tiba-tiba langsung video call buka baju, jadi saya matiin langsung,” ujarnya.

 

Usaha wanita itu untuk menghubungi Surhani dilakukannya kembali. Namun dikali kedua video call tersebut ditolak.

 

“Telpon kedua kalinya saya tolak, terus saya langsung berkemas, dari acar yang di cimuncang, terus dia chat saya, katanya mau coba untuk cari makan,” jelas Surhani.

 

Merasa ada yang tidak beres, Surhani pun tidak melayani chat itu, dikarenakan isi chat dari Valen berakhir dengan nada ancaman akan menyebarkan fotonya, kepada istri, adik juga kerabatnya.

 

“Kayak ada yang aneh, ini cewek kenapa tahu-tahu video call buka-bukaan gitu, pas dia bilang dia lagi berusaha untuk nyari makan begitu, saya langsung curiga, apalagi dia screenshot gambar saya waktu sedang video call,” papar Surhani.

Baca Juga :  Jaksa Agung Minta SMSI Kawal Kinerja Jaksa

 

Dijelaskan Surhani, saat perempuan itu melakukan panggilan video, dirinya sedang beristirahat di sebuah rumah makan dengan kondisi baju sedikit terbuka di bagian perut.

 

“Ia itu sedikit, kebuka lagi istirahat aja di rumah makan, setelah kejadian itu saya langsung melaporkan kejadian ke diskominfo,” terangnya.

 

Usai terima ancaman dari Valencia, Ia pun segera memblokir, namun sayangnya nomor whatsApp-nya telah menyebar.

 

“Pas sudah tahu itu bakal pemerasan, saya langsung bloki, tapi sayang nomer saya sudah menyebar, dan beberapa saat kemudian ada yang ngaku-ngaku dari cyber dron, wartawan dll,yang semuanya itu berujung meminta uang,” tandas Surhani.

 

Akibat banyaknya nomor yang tak dikenal bahkan dan berujung pada pemerasan Ia pun memblokir semua nomor yang tidak dikenal.

 

“Untuk antisipasi selanjutnya saya blokir nomor-nomor yang tidak dikenal, terus menyembunyikan nomor hp dan alamat email dari akun facebook saya,” tambahnya seperti dilansir mimbar-rakyat.com jaringan siberindo.co.

 

Selain itu, Surhani pun kini telah melakukan pelacakan lokasi dan akun facebook yang telah menyebar hoaks tentang dirinya.

 

“Saya sudah laporkan ke pihak kepolisian, dan sekarang sedang ditracing siapa saja yang membantu menyebarkan kabar hoak itu, dan nanti akan diciduk satu persatu,karena kena Undang-Undang ITE, dan pencemaran nama baik,” tegasnya. (saibumi/siberindo/red)