Unisba Beri Pelatihan dan Pendampingan Blended Learning untuk Guru MI Swasta Cibeureum

Pendidikan & IPTEK

JAWA BARAT (RNSI/SMSI) – Dalam rangka melaksanakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dosen yang berasal dari tiga fakultas berbeda di Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Dokumen Blended Learning bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta Cibeureum di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 yang berada di Kertasari, Kabupaten Bandung.

Melalui rilis yang diterima media RNSI, Jumat, 20 Mei 2022, disampaikan, pelatihan dan pendampingan blended learning ini sangat dibutuhkan para civitas akademika, dalam hal ini para guru pendidik.

Mengingat situasi di masa adaptasi pandemi Covid-19 mengharuskan guru menambah keterampilan mengajar dan mengubah pola mengajar dari konvensional menjadi bernafaskan digital.

Hal baru tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru pengajar yang harus mendobrak kebiasaan konvensional, menjadi pengajaran digital yang menarik dan mudah diakses siswa.

PKM yang dilaksanakan di MI Swasta Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung ini didanai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisba dengan jumlah peserta sebanyak 21 guru, Selasa, 25 Januari 2022, lalu.

Ketua tim PKM, Dr. Huriah Rachmah, M.Pd., mengatakan, PKM ini bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan blended learning beserta dengan penyiapan dokumen yang dibutuhkan di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 yang membutuhkan bumbu digitalisasi di dalamnya.

Bagaimana pula kebiasaan konvensional diubah menjadi kebiasaan digitalisasi.

Huriah Rahma juga mengatakan, masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 memberikan dampak signifikan dalam dunia pendidikan.

“Persiapan mengajar mix online dan offline pasti menjadi tantangan tersendiri, apalagi mengingat kebiasan para guru melakukan segala sesuatu dengan manual atau konvensional.

Melalui pelatihan dan pendampingan blended learning ini, para guru MI Swasta Cibeureum lebih siap menghadapi kondisi adaptasi kebiasaan baru Covid-19 ini” paparnya.

Baca Juga :  Politeknik Tunas Garuda Segera Berdiri di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai

Menurut Huriah Rahma, kegiatan PKM ini juga bermanfaat bagi para guru dalam penyiapan dokumen juga manajemen kelas yang pasti akan berbeda dengan dulu masih konvensional.

“Harapannya, guru mendapat wawasan bagaimana menyiapkan dokumen pendukung di masa adaptasi ini, misalnya bahan ajar dan media pembelajarannya, penyesuaian dalam pembuatan soal, manajemen kelas, dan RPP integratif dan tematik di sekolah dasar pun harus ditambah kemampuan gurunya dalam hal-hal tadi,” terangnya.

Pada PKM ini, para guru MI Swasta Cibeureum sebagai peserta mendapat berbagai materi, seperti bahan ajar yang harus disiapkan guna mendukung adaptasi kebiasan baru ini.

Peserta juga dikenalkan dengan aplikasi pembelajaran yang mendukung proses kegiatan belajar, namun tetap mudah untuk digunakan, yaitu Google classroom.

Selain itu, peserta diberikan juga pelatihan dan pendampingan pembuatan soal yang mendukung adaptasi kebiasaan baru ini, bagaimana tidak soal juga merupakan indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Setelah diberikan pemahaman mengenai semua itu, peserta juga mendapatkan manajemen kelas yang sesuai dengan kondisi saat ini.

Terakhir para peserta guru ini menerima cara penyusunan RPP yang integratif dan tematik di sekolah dasar, tentu setelah dokumen pendukung blended learning ini disiapkan.

RPP pun tak luput dari penyesuaian agar para guru ini sudah sangat siap menghadapi pengajaran di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19.

Kegiatan PKM ini beranggotakan Dr. Lasmanah, S.E., M.Si., Asri Nuranisa Dewi, S.Pd., M.Pd., dan Irma Yulita Silviany, S.S., M.Hum., yakni para dosen yang berasal dari fakultas yang berbeda.

PKM ini juga dibantu oleh mahasiswa, yakni Alma Husnu Tazkia, Shafanissa Alifia Shafira, Muhammad Lucky Fahrez, Adena Dwi Fauziah, dan Septiani Melawati Dewi. (*/IY/ red)

Baca Juga :  Ilmuwan Ungkap Iklim Planet Mars