Sri Mulyani : Tugas Utama LPI Menarik Investor untuk Menanamkan Modal, Bukan Pinjaman

Nasional

Jakarta (Restorasi News Siber Indonesia/SMSI) – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan tugas sovereign wealth fund (SWF) atau LPI adalah menarik modal dari para investor. Dengan demikian, dana yang dikelola nantinya bukanlah berupa dana pinjaman.

“Para calon mitra kerja kita harus bersama-sama untuk melakukan investasi. Kita tidak meminjam uang mereka tapi mereka (investor) menginvestasikan modalnya. Dengan cara inilah, kita terhindar dari ketergantungan berupa leverage atau pinjaman,” papar Sri Mulyani, dalam keterangan tertulis di laman Sekretariat Kabinet, Selasa kemarin, 16 Februari 2021, yang dilansir tempo.co.

Sri Mulyani menambahkan hingga saat ini cukup banyak fund manager yang mengungkapkan ketertarikannya terhadap SWF Indonesia. Bahkan sebelum terbentuknya jajaran Dewan Direktur LPI.

Kala itu, para calon investor telah melakukan expression of interest dengan menulis surat langsung kepadanya dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Bahkan sebelum Dewas selesai pun sudah menyampaikan keinginannya serta menyampaikan indikatif angka yang ingin dimasukkan dalam Sovereign Wealth Fund.

“Jadi ini menggambarkan bahwa memang potensinya sangat besar,” terang Sri Mulyani.

Dengan telah ditetapkannya jajaran Dewan Direktur LPI yang diketuai Ridha Wirakusumah, Sri Mulyani berharap keinginan investor untuk menanamkan modalnya ditindaklanjuti secara mendetail dan teknis.

Sri Mulyani juga menambahkan Presiden Joko Widodo meminta agar LPI dapat menjadi salah satu solusi pembiayaan untuk terus membangun Indonesia tanpa ketergantungan yang besar pada APBN dan BUMN.

“Jadi menjadi salah satu tambahan dari sisi instrumen maupun vehicle bagi Pemerintah untuk bisa terus menjalankan pembangunan dengan tata kelola yang baik dan sustainabilitas,” imbuh wanita kelahiran Bandarlampung, 26 Agustus 1962 ini.

Sebelumnya, Jokowi memperkenalkan Ridha D.M Wirakusumah sebagai CEO INA. Menurut dia, Ridha dipilih lantaran pengalamannya di industri perbankan, jasa keuangan, dan investasi.

Baca Juga :  Pangdam II/Sriwijaya Sambut Kunjungan Kerja Presiden RI di Lampung

“Beliau memiliki pengalaman panjang, pernah menjadi CEO di berbagai perusahaan multi nasional,” ujarnya. Sebelum ditunjuk menjadi CEO INA, Ridha adalah Direktur Utama Bank Permata sejak 13 Desember 2016.

Mendampingi Ridha, Jokowi memperkenalkan Arief Budiman sebagai Deputi CEO SWF, Stefanus Ade Hadiwidjaja sevagai Chief Investment, Marita Alisjahbana sebagai Chief Risk Officer, dan Eddy Purwanto Chief Financial Officer. (tempo/caesar akbar/red)