LAMPUNG TENGAH (RNSI/SMSI) – Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Tengah, (Kab. Lamteng) meminta setiap laporan maupun temuan terkait sekolah dan Dinas Pendidikan setempat, untuk menyertakan alat bukti data secara tertulis.
“Yang jelas, saya baru dengar terkait hal ini dan sesuai dengan instruksi dari Kadisdik, Syarief Kusen, yang meminta setiap laporan dan temuan terkait sekolah dan Dinas Pendidikan khususnya di Kab. Lamteng, harus disertai dengan data secara tertulis,” ujar Kabid Dikdas Fitriah, menanggapi adanya dugaan penggelapan iuran pembangunan pagar Sekolah SMP Negeri 1 Putrarumbia, Senin, 18 Juli 2022.
Menurutnya, setiap laporan yang masuk ke Disdikbud Lamteng, tidak bisa ditanggapi satu persatu mengingat keterbatasan dan banyaknya sekolah di bawah naungan Disdikbud.
Hal itu agar mempermudah pihaknya untuk dapat memproses, memanggil, dan meminta keterangan dari yang bersangkutan.
“Jadi, kalau laporan itu dilengkapi dengan alat bukti yang jelas, kami ‘kan bisa memanggil pihak sekolah yang dimaksud untuk kita mintai keterangan dan hasil keterangan itu akan kita buatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), yang selanjutnya akan kita serahkan ke lnspektorat sebagai pihak yang berwenang untuk menindaklanjutinya,” ungkap dia.
Pihak Disdikbud, sambung Fitriah, dalam menangani permasalahan seperti ini, tidak bisa langsung memprosesnya satu persatu, mengingat keterbatasan dan begitu banyaknya sekolah di bawah naungan Disdikbud.
Hal itu yang menjadi kesulitan pihaknya untuk menindaklanjuti setiap loporan.
Meski demikian, pihak Disdikbud Lamteng meminta agar setiap temuan dan laporan, baik dari masyarakat, maupun instansi terkait, untuk menyertakan alat bukti dan data tertulis secara detail.
“Untuk sementara, itulah jawaban kami dari Disdikbud. Apabila data dan buktinya sudah lengkap, bisa langsung diserahkan ke bagian sekretariat,” harap Fitriah.
Diketahui, pada beberapa hari lalu, perwakilan wali murid khususnya Kelas lX SMP Negeri 1 Putrarumbia mempertanyakan iuran pembangunan pagar sekolah yang diduga digelapkan oleh Ketua komite Sekolah yang sekaligus sebagai mantan Kakam Bina Karya Utama, Kecamatan Putrarumbia, Lamteng. (Ki)
