SEPILIHAN PUISI KARYA SULTAN MUSA *

Opini & Puisi

TITIK SINGGUNG POLITIK

….adalah menghasilkan bunyi retakan pada titik singgung,
terkadang berteriak keras beradu tepat di tengah
dan keadaan pun mulai berubah

namun, inilah sisi lain dari politik
bagaimanapun ia, di ujung tumpukan hal yang sederhana
dan biasa-biasa saja, kadang terlihat hal yang sulit dimengerti

yang diperlukan adalah sedikit bernurani,
sampai layar perubahan mengantar hingga akalnya,
dan bergema dengan cara yang mengagumkan

#2021

 

POLITIK DAN NURANI

selain “nurani” apa lagi yang sepadan dengan politik ?
korupsi masih ada…

tak mendengar rintihan rakyat pun masih terjadi….

hanya “menyalin” senyuman manis,
dan rangkulan kata bijak namun hampa

kita masih saja menyaksikan prilaku ini,
politik lincah tanpa timbang rasa…

politik meranting tapi kering….

sampai kapan kesadaran masih terombang-ambing
sementara perahu rakyat terus mengayuh
adalah hanya untuk membawa pesan
yang mengagungkan…

meski waktu berjejak lalu,
namun kiranya masih ada harapan
bagaimanapun politik bergeliat,
menghujam keinginan sederhana
diantara tumpukan keserakahan..

diantara janji serapah…

titik singgung yang bernyawa
hanya bersuara untuk sejahtera

#2021

*Catatan Redaksi : SULTAN MUSA berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya – karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Karya tunggalnya bertajuk “TITIK KOMA” (2021) masuk nominasi Buku Puisi Unggulan versi Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Adapun IG : @sultanmusa97.

Foto : Ilustrasi dok.net.

Baca Juga :  KEABADIAN DIMULAI DARI KETIADAAN