Seni dan Budaya Jangan Hanya Tinggal Cerita

Khasanah & Ragam Budaya

Ditulis Oleh: Agustiawan

Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, kaya berbagai macam seni dan budaya, diantaranya, Kekiceran, Ngawol Mincak, dan Ngejalang Kubokh.

Semua seni dan budaya tersebut diatas pementasannya tidak sembarang waktu, tidak setiap pekan, dan bulan. Akan tetapi pementasannya sekali dalam satu tahun. Kekiceran misalnya, seni tari yang diikuti muda-mudi ini digelar saat Idul Fitri tiba. Tepatnya 1-7 Syawal.

Di Pesisir Barat, Kekiceran hanya ada di Kecamatan Lemong dan Pesisir Utara yang merupakan ajang silaturahmi di bulan Syawal. Tidaklah mengherankan saat waktunya tiba, (Malam Hari) warga Lemong dan Pesisir Utara tumpah ruah menyaksikan Kekiceran.

“Lebaran tanpa Kekiceran, bagaikan sayur tanpa garam,” jelas warga Lemong dan Pesisir Utara.

Demikian juga dengan Ngawol Mincak, seni dan budaya ini, masih terus terpelihara hingga kini. Salah satunya di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa. Tiap lebaran tradisi Ngawol Mincak (Pencak Silat), selalu dipentaskan, hasilnya, sangat memukau.

“Tanpa Ngawol Mincak saat Lebaran, seperti makanan empat sehat, lima kurang sempurna,” tutur warga setempat.

Begitu pula Ngejalang Kubokh, hampir setiap Pekon yang ada di Pesisir Barat menggelarnya, di Pekon Gunung Kemala, Labuhan Mandi, dan Pekon Gunung Kemala Timur, Kecamatan Way Krui. Warga tiga Pekon itu setiap lebaran di hari ke-tiga, menggelar Ngejalang Kubokh yang dipusatkan di Kuburan Pusaka Tambak Balak Gunung Kemala.

Tujuannya mempererat silaturahmi serta mendoakan orang tua, sanak famili, handai taulan dan para leluhur.

“Rasanya lebaran kurang afdol jika Ngejalang Kubokh belum dilaksanakan,” ucap warga Gunung Kemala.

Kayanya seni dan budaya di Pesisir Barat, rasanya tak terbantahkan. Oleh sebab itu sudah menjadi tugas kita bersama, untuk menjaga, merawat, mengembangkan dan melindungi seni budaya warisan nenek moyang kita.

Baca Juga :  Pemimpin Bangsa Harus Jadi Garda Terdepan untuk Melestarikan Alam dan Menyelamatkan Bumi Indonesia

Jangan sampai seni budaya rusak binasa, hilang entah kemana, dan akhirnya hanya tinggal cerita. Penulis adalah jurnalis tinggal di Pesisir Barat. ****