Ritual Perayaan Idul Fitri 1443 H Kembali Normal dengan Sejumlah Catatan dan Imbauan Pemerintah

Nasional

JAKARTA (RNSI/SMSI) – Arab Saudi tetapkan Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022.

Itu berarti, hanya dalam hitungan jam, Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah akan tiba.

Dalam hal ini, umat muslim, khususnya di seantero tanah air, telah mempersiapkan berbagai rangkaian ritual keagamaan dan tradisi menyambut hari kemenangan  tersebut.

Tradisi yang kerap dilakukan umat muslim dalam perayaan hari lebaran, dimulai dengan mudik menjelang hari raya.

Selain itu, juga mengisi malam terakhir Ramadan dengan takbiran, melaksanakan ritual keagamaan berupa salat Idulfitri secara berjamaah di tanah-tanah lapang yang telah dipersiapkan atau di masjid-masjid pada keesokan harinya.

Lalu, disusul dengan kelaziman silaturahmi ke rumah sanak keluarga dan kerabat yang ada di kampung halaman.

Seusai tradisi mudik, biasanya masyarakat akan mengadakan ataupun menghadiri acara halalbihalal bersama rekan kerja, tetangga, ataupun kerabat lain yang ada di kota.

Diketahui, selama dua masa perayaan lebaran, beragam rangkaian kegiatan, baik yang berupa ritual maupun tradisi itu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana lazimnya oleh umat muslim di tanah air.

Penyebabnya, wabah Covid-19 yang berkelindan di antara manusia di Nusantara memaksa pemerintah memberlakukan beragam aturan khusus berkaitan dengan pelaksanaan ritual keagamaan ataupun tradisi. Pembatasan demi pembatasan diberlakukan.

Tanpa adanya kesadaran melakukan protokol kesehatan, ancaman gelombang berikut dari Covid-19 berada di depan mata.

Namun, pada tahun 2022 ini, kerinduan atas suasana Ramadan dan Idulfitri yang berlangsung sejak lama, bisa kembali dirasakan umat Islam di tanah air.

Mulai dari salat tarawih berjamaah di masjid, buka puasa bersama, mudik lebaran, salat Ied berjamaah, bersilaturahmi ke tempat sanak kerabat, serta halal bihalal tidak lagi dibatasi secara ketat.

Baca Juga :  Ada Mafia Perizinan di Dinkopdag Surabaya, Diduga Pelakunya Oknum ASN

Pemerintah hanya mensyaratkan penegakan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi lengkap, termasuk booster.

Hal itupun disambut dengan sukacita. Pasalnya, ada harapan tercipta imunitas yang lebih tinggi di diri masyarakat Indonesia, khususnya para pemudik yang jumlahnya mencapai hampir 100 juta orang.

Dari situ, diharapkan pula akan terbentuk herd immunity yang lebih masif, yang bakal melindungi para insan rentan dari virus berbahaya yang tampaknya masih terus akan bermutasi.

Meski begitu, pemerintah mengimbau masyarakat tidak makan dan minum saat hadir dalam acara halalbihalal.

Catatan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, bersama para menteri.

“Terutama untuk kegiatan halalbihalal, diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum,” kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto selepas rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin lalu, 18 April 2022.

Tanpa adanya kesadaran protokol kesehatan yang mumpuni, ancaman gelombang berikut dari Covid-19 berada di depan mata.

Vaksinasi lengkap yang menjadi ikhtiar pemerintah dalam melindungi warganya tidak menutup risiko penularan.

Jadi apapun aktivitas mudik dan libur anda, pastikan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Semoga upaya itu mewujudkan mudik aman dan sehat. Selamat Lebaran dan liburan! (Indonesia.go.id/Ratna Nuraini/red)