Rakernas II SMSI, Budiman Sudjatmiko Bicara Soal Revolusi Teknologi

Nasional

JAKARTA (RNSI/SMSI) – Perkembangan media massa digital dalam bentuk tulisan akan mulai tergantikan oleh konsep media audio visual bahkan berbasis imajinasi.

Hal ini disampaikan inisiator Bukit Algoritma, Budiman Sudjatmiko, saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berlangsung di The Jayakarta Hotel, Jakarta, Rabu, 8 Desember 2021.

Dalam kesempatan itu, Budiman Sudjatmiko menyampaikan materi bertemakan masa depan dan revolusi teknologi media.

Ia juga menawarkan SMSI untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma yang sedang digagasnya.

Dikatakan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO, visi bisnis di era transformasi digital ke depan ialah erarevolusi digital dan biofisik.

“Bukit Algoritma sudah menyiapkan untuk merespon eratransformasi digital dan transformasi biofisik itu.

Di sana akan jadi sebuah tempat mengembangkan seluruh imajinasi, inovasi dan kreativitas, terutama anak-anak muda, scientist dan technolog, dan pebisnis, khususnya pebisnis scientist,” kata Budiman.

Ketua Gerakan Inovator 4.0 Indonesia ini menjelaskan, ada banyak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-harinya.

Dari perubahan itu, harus tahu cara bagaimana meresponnya.

Menurutnya, ada 3 jenis teknologi yang akan memacu perubahan besar-besaran dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, transportasi, komunikasi, hunian, pertambangan, dan manufaktur.

Pertama, eratransformasi digital. Disana ada 2 jenis rekayasa, yaitu rekayasa informasi dan persepsi.

Kedua, era-Internet of Things (IoT). Dan ketiga, era-Internet of Everything.

“Di era IoT, jam tanganmu ialah doktermu. Khususnya brand computer interface, kaca matamu adalah universitasmu.

Dan di era Internet of Everything, tubuhmu ialah rumah sakitmu. Era transformasi revolusi 4.0 akan mengubah segala fungsi yang sebelumnya tak terpikirkan oleh kita,” ungkap Budiman Sudjatmiko.

Perkembangan teknologi di tahun 2025 diprediksi bisa menghilangkan sebanyak 83 jenis pekerjaan, baik pekerjaan fisik, rutin, dan berbahaya.

Baca Juga :  Pakai Rapid Test Antigen Bekas, Seluruh Jajaran Direksi KFD Diberhentikan 

Pekerjaan itu akan diganti 95 juta jenis pekerjaan baru, yaitu pekerjaan imajinatif, pekerjan inovatif, dan pekerjaan kreatif.

“Jika pada tahun 2025 anak kita tidak imajinatif hanya kerjanya suruh menulis dan menerima telpon, maka tahun 2025 tak akan dapat kerjaan.

Karena robot menulis lebih cepat dan tepat. Sampai tahun 2045 akan banyak perombakan sistem ekonomi, pendidikan dan budaya, kesehatan, berbangsa dan bernegara,” ujar Budiman.

Budiman juga membahas soal teknologi Metaverse, yaitu alam gaib digital. Meta sebagai bukti adanya alam lain secara digital.

“Ke depan, kita akan mampu hadir atau menghadirkan sosok kita sendiri dalam dimensi lain.

Kita akan bisa berbicara dengan diri kita sendiri yang berusia lebih muda 25 tahun atau usia 70 tahun.

Kita bisa berbicara dengan Ki Hajar Dewantara, semua karena teknologi,” jelas politisi PDI-P ini.

Manusia ke depan punya dua sisi, ada sisi fisik dan sisi virtual dirinya.

“KPOP nanti bisa hadir di gedung pertunjukan di Seoul, tapi karena Covid, dia bikin pertunjukan tiga dimensi di ruang sini.

Kita bisa nonton dan bisa merasakan seolah hadir disana,” imbuhnya.

Dijelaskan juga soal aset digital yang tidak kalah dengan aset fisik.

Kepemilikan ruang 3 dimensi, dimana masing-masing punya avatar.

“Ada lagi yang kemaren lalu terjual Rp 9,34 miliar.

Kapal mewah, kapal virtual, kapalnya gak ada secara fisik.

Tapi, orang bisa mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas di situ,” ungkapnya lagi.

“Bisa pasang iklan di ruangan itu. Ketika banyak orang berkunjung ke ruangan itu, anda bisa pasang iklan, bisa jual ruangan.

Makanya, kita harus merespon itu,” tegas mantan aktivis ’98 itu.

Bukit Algoritma akan menyediakan tempat dan menuju kepada teknologi tersebut.

Baca Juga :  Jaga Kenyamanan Pemudik dan Masyarakat, PMI Jember Siagakan Posko Lebaran

Dengan didukung oleh koperasi sebagai jejaring untuk menjadi ekosistem yang membeli dan berinovasi kepada inovasi teknologi rekayasa persepsi, rekayasa biologi, dan rekayasa atomic.

“Digital itu ada di tengah. Ada 3 dampak dan peluang, baik secara sosial, ekonomi, budaya, Pendidikan, dan lainnya.

Ini akan melanda seluruh manusia di dunia ini,” pungkasnya.

Lebih jauh, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, gerakan Inovator 4.0 disebutnya bisa menjadi solusi konkret dalam menjawab tantangan jaman yang berubah sangat cepat dan makin dinamis.

Merespon sosialisasi dan ajakan kerjasama dari Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum SMSI Firdaus, mengaku siap untuk menjembatani para anggota SMSI untuk bisa bekerjasama dengan Bukit Algoritma. (*/SMSI/red)