Pupuk Organik Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Inspirasi & Inovasi

Jakarta (Restorasi News Siber Indonesia/SMSI) – Nutrisi tanaman, selain didapatkan melalui penyiraman dan cahaya matahari, juga diperoleh dengan pemberian pupuk agar pertumbuhannya maksimal.

Pupuk untuk tanaman dapat pupuk organik dan pupuk kimia. Banyak pandangan bahwa pupuk organik lebih baik untuk tanaman, lantaran tidak dibuat dari bahan-bahan kimia, melainkan dari sisa-sisa makhluk hidup.

Bagi yang ingin memberikan pupuk pada tanaman, tidak perlu membeli di toko bahan-bahan tanaman. Sebab, bisa juga membuat pupuk organik sendiri di rumah yang beberapa di antaranya sangat mudah diperoleh.

Dilansir Kompas.com melalui Farmer’s Almanac, berikut beberapa pupuk organik terbaik untuk tanaman yang bisa dibuat sendiri di rumah.

1. Potongan rumput

Jika Anda memiliki halaman dengan rumput, pastikan untuk mengumpulkan potongan rumput untuk digunakan di kebun.

Setengah hingga satu inci potongan rumput bisa menjadi mulsa pemblokir gulma yang bagus, dan kaya akan nitrogen, yang merupakan nutrisi penting bagi tanaman.

2. Gulma

Sama seperti potongan rumput, banyak gulma yang ditemukan di kebun sangat tinggi nitrogen dan akan menjadi pupuk yang sangat baik.

Masalahnya adalah, setelah Anda mencabut gulma, Anda pasti tidak ingin menanamnya kembali di kebun karena benih apa pun akan bertunas dan menghasilkan gulma baru.

Solusinya? Buatlah teh gulma. Caranya, isi ember besar tidak lebih dari seperempat penuh dengan rumput liar yang telah Anda cabut.

Kemudian, isi sisa ember dengan air, dan biarkan gulma terendam selama satu atau dua minggu. Setelah air berubah menjadi bagus dan berwarna cokelat seperti teh, tuangkan teh rumput liar ini ke kebun.

3. Sampah dapur

Manfaatkan limbah dapur dengan menjadikannya kompos. Kompos melepaskan unsur hara secara perlahan, yang berarti taman yang dikomposkan dengan baik dapat bertahan selama satu atau dua tahun tanpa perlu menggunakan kembali pupuk.

Baca Juga :  Lima Langkah Jitu Terhindar dari Kesilapan Memilih Cupang Hias

Kompos juga membantu tanah mempertahankan kelembapan, yang penting bagi kebun sayur untuk tumbuh subur selama musim kemarau yang kering dan terik.

4. Kotoran hewan

Kotoran berasal dari berbagai sumber, seperti sapi, kuda, ayam, dan bahkan kelelawar. Setiap jenis pupuk kandang tinggi nitrogen dan nutrisi lainnya, tetapi Anda harus menggunakannya dengan hati-hati.

Pupuk kandang mentah sangat asam dan mungkin sebenarnya memiliki lebih banyak nutrisi daripada yang dibutuhkan tanaman, jadi jika terlalu banyak dapat membakar tanaman. Cara terbaik adalah menggunakan pupuk kompos.

Karena kurang padat hara dan asam, Anda dapat menggunakannya lebih banyak untuk meningkatkan retensi air tanah tanpa membahayakan tanaman. Anda tidak perlu menunggu lama, pupuk kandang dengan cepat berubah menjadi amandemen tanah bebas bau yang sempurna.

5. Dedaunan

Daripada membuang dedaunan yang berguguran, kumpulkanlah untuk kebun. Daun kaya akan unsur mineral, menarik cacing tanah, mempertahankan kelembaban, dan membantu meringankan tanah yang berat.

Anda dapat menggunakan daun sebagai pupuk dengan dua cara, yakni mengolahnya ke dalam tanah (atau mencampurkan daun yang dihancurkan ke dalam pot tanah), atau menggunakannya sebagai mulsa untuk menyuburkan tanaman dan mencegah gulma.

6. Ampas kopi

Ampas kopi memiliki banyak kegunaan, tetapi salah satu yang terbaik adalah sebagai pupuk. Banyak tanaman, seperti blueberry, rhododendron, mawar, dan tomat, tumbuh subur paling baik di tanah asam.

Daur ulang ampas kopi untuk membantu mengasamkan tanah. Ada beberapa cara untuk melakukan ini, yakni menaburkan bubuk bekas di atas permukaan tanah, atau Anda dapat membuat “kopi” untuk dituangkan ke kebun.

Rendam hingga enam cangkir ampas kopi bekas hingga seminggu untuk membuat kopi tanaman, lalu gunakan untuk menyiram tanaman yang menyukai asam.

Baca Juga :  Budidaya Cabai Merah Keriting

7. Cangkang telur

Cukup cuci kulit telur dari dapur Anda, simpan, dan hancurkan untuk digunakan di taman Anda. Ternyata kulit telur mengandung 93 persen kalsium karbonat, yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

8. Kulit pisang

Kita makan pisang karena potasiumnya, dan tanaman juga menyukai potasium. Salah satu tanaman yang menyukai potasium adalah mawar.

Cukup kubur kulit pisang di lubang di samping rumpun mawar agar bisa menjadi kompos secara alami. Saat mawar tumbuh, kubur kulitnya ke lapisan atas tanah.

Kedua pendekatan ini akan menyediakan kalium yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang tepat. (Farmer’s Almanac/Kompas/red)