Pemkab Lampura ‘Acuh Anak Terlantar’,  Yayasan Ponpes Nurul Muttaqin Siap Bina Jadi Hafidz Qur’an

Lampung Utara

Lampung Utara (RNSI-SMSI)-Banyaknya sejumlah anak usia dini yang kerap menggelandang dan menjadi pemulung serta pengemis di seputaran jalan protokol Kotabumi, Lampung Utara, tepatnya di depan gedung Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara, menjadi satu masalah sosial yang patut mendapat perhatian serta penanganan serius.

Meski demikian, Pondok Pesantren dan Panti Asuhan yang bernaung dalam Yayasan Nurul Muttaqin, Kotabumi, Lampung Utara, memiliki satu konsep pembinaan sosial bagi anak-anak terlantar, gelandangan, dan pengemis yang ada di seputaran wilayah setempat.

Seperti disampaikan Kepala Yayasan Nurul Muttaqin, Ust. Muryadi S.H.I., M.Pd.I., selama ini pihaknya senantiasa menawarkan kepada anak-anak terlantar yang kerap ditemuinya untuk belajar agama bersamanya di Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Nurul Muttaqin.

“Saya sering kalau melihat anak-anak gelandangan dan pengemis yang ada di lampu merah depan Pemkab Lampura selalu saya tawarkan untuk mondok dan sekolah ikut saya di pesantren.  Tapi, mirisnya mereka lebih memilih menjadi pengemis daripada melanjutkan sekolah,” lirih Muryadi, saat dikonfirmasi melalui komunikasi via pesan whatApps, Rabu, 6 Januari 2021.

Dikatakan lebih lanjut, Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Muttaqin yang berlokasi di jalan MT. Haryono Rejomulyo, tepatnya depan Puskesmas Wonogiri 1, Kecamatan Kotabumi Selatan ini, siap membina anak-anak terlantar tersebut untuk menjadi Hafidz Qur’an bahkan berpendidikan minimal S1.

“Pada prinsipnya, melihat masalah sosial seperti ini sudah menjadi tugas dan kewajiban kita bersama untuk mncerdaskan anak bangsa,” kata Muryadi.

Untuk itu, lanjutnya, pihak Yayasan Nurul Muttaqin siap bersinergi dengan Pemkab. Lampura, dalam hal ini melalui Dinas Sosial setempat, akan berperan aktif turut serta mencerdaskan anak bangsa  serta memiliki ahlak mulia.

“Saat ini, anak-anak yang dibina dalam panti asuhan kami berjmlh ± 65. Dan yang dibina melalui jalur  Ponpes ±30 anak. Namun untuk mengangkat derajat dan moral anak-anak panti asuhan semua data base merek juga kami masukan sebgai data anak santri Ponpes,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pastikan BBM Aman, Kapolres Lampura bersama Dandim 0412-LU Sidak SPBU

Dijelaskan Muryadi, ketika para santri lulus dari yayasan yang dibawa bukan sebgai anak panti asuhan, melainkn lulusan Ponpes.

“Konsep ini baru kami jalankan sekitar satu tahun ini. Sebelumnya, kami lebih fokus pada pelayanan anak asuh panti asuhan, anak-anak yatim, yatim piatu, gelandangan dan terlantar,” paparnya.

Dirinya juga menyampaikan pihaknya telah meluluskan anak asuh program Pendidikan S1 jurusan Sarjana Komunikasi Islam di UM Metro.

“Sekarang mereka juga telah menjadi pengasuh di Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Muttaqin,” ucapnya seraya mengatakan pihaknya juga sedang menguliahkan dua santri.

“Satu kami kuliahkan di DCC Kotabumi dengan jurusan komputer dan sedang menjalani semster IV dan satunya di Mahad Aly Bogor dengan jurusan bahasa Arab. Dan insya allah di tahun 2021 ini akan memberangkatkan lagi 5 anak asuh ke Mahad Aly  Bangil Pasuruan Jawa Timur dengan jurusan Ilmu Fiqih dan Dakwah,” terangnya.

Dalam hal menghadapi pandemi global Covid-19, pihak Yayasan Nurul Muttaqin mengambil kebijakan untuk meliburkan kegiatan.

“Adanya wabah corona ini, kegiatan sedang kami liburkan, Pak. Hanya kami buat roling untuk anak-anak yang terjangkau jaraknya. Setiap satu minggu sekali kami masukan 10 anak untuk menyetorkan hafalan. Setelah mereka selesai, kami gilir lagi dengan kelompok berikutnya dengan 10 anak dan seterusnya. Hal ini untuk  mengantisipasi dan upaya memutus matarantai wabah corona serta menghindari kerumunan,” tutur Muryadi.

Jadi, lanjutnya, jadwal para santri untuk pertemuan 10 anak perkelompok dalam kurun satu bulan sekali dengan pembatasan waktu dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Dari catatan yang ada, para santri yang menimba ilmu di Yayasan Nurul Muttaqin ini berasal dari Kotabumi, Lampung Tengah, Waykanan, Baturaja, Palembang.

Baca Juga :  Narkoba Bencana Nasional, DPC Granat Bersama SMSI Lampura Bersinergi Berikan Edukasi dan Pencegahan

“Ada juga yang berasal dari Jakarta. Santri itu saat ini sudah lulus dibawah asuhan Panti Asuhan Nurul Muttaqin,” jelasnya.

Diketahui, Yayasan Nurul Muttaqin berdiri pada 1994 dan didirikan oleh Hj. Qomariyah. Dan untuk Panti asuhannya didirikan pada tahun 2004. (ardi)