Pelatihan dan Pendampingan Gerakan Literasi dalam Pembelajaran bagi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Cilengkrang

Pendidikan & IPTEK

BANDUNG (RNSI) – Gerakan literasi menjadi sorotan dalam pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini, mengingat semakin merosotnya minat membaca, baik dikalangan masyarakat maupun kalangan siswa.

Kultur masyarakat yang dituntut dan selalu ingin serba cepat, tidak serta merta meningkatkan minat bacaan.

Berdasarkan Data PISA (Program International Student Assesment), Indonesia menduduki peringkat ke-69 dari 76 negara pada 2015 berdasarkan skor membaca siswa.

Menurut UNESCO, literasi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsikan, membuat, mengomunikasikan, dan menghitung, menggunakan bahan cetak dan tertulis yang terkait dengan berbagai konteks.

Literasi bisa menjadi bekal bagi siswa berpikir kritis dan siap menghadapi tantangan kehidupan dimasa yang akan datang.

Betapa pentingnya membaca dalam pendidikan, sehingga Roger Farr mengungkapkan bahwa membaca sebagai jantungnya pendidikan, bayangan manfaat dan fungsi jantung bagi manusia, jika jantung bermasalah, maka bermasalah pula tubuh manusia tersebut.

Begitupun dengan literasi dalam pendidikan.

Mengingat pentingnya hal tersebut, tim pengabdian menginisiasi agar Indonesia terhindar dari ‘tragedi nol buku’, ungkapan yang sempat populer disampaikan oleh Taufik Ismail untuk minimnya minat membaca di Indonesia dapat segera teratasi, salah satunya dengan dilaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan Gerakan Literasi dalam Pembelajaran bagi Guru Sekolah Dasar.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu wujud Tridharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh seorang dosen.

Melalui pengabdian ini, dosen dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk dibagikan kepada masyarakat, serta dapat dimanfaatkan secara utuh nantinya.

Dosen yang memberikan pelatihan dan pendampingan berasal dari tiga fakultas yang berbeda di Universitas Islam Bandung.

PKM dilaksanakan di beberapa Sekolah Dasar di lingkungan Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung didadnai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba dengan peserta guru yang mengikuti sebanyak 36 guru, Selasa (28/02).

Baca Juga :  Polsek Blambangan Umpu Ringkus Pelaku Penipuan Modus Arisan Uang

Ketua tim PKM, Irma Yulita Silviany, S.S., M. Hum., menyatakan, Pelatihan dan Pendampingan Gerakan Literasi melalui kegiatan PKM ini perlu dilaksankan guna berkontribusi terhadap minat baca dan solusi preventif yang harus dilakukan untuk menghindari sejauh mungkin ‘tragedi nol buku’ di Indonesia, dengan begitu Indonesia bisa siap bersaing dan berkontribusi menjadi negara yang maju.

Selain ketua, kegiatan PKM ini beranggotakan Asri Nuranisa Dewi, S.Pd., M.Pd. dan Heru Pratikno, S.S., M.A.

Ia juga mengatakan, “melalui gerakan literasi yang konsisten dan tepat dalam pemberian ‘treatment’ terhadap siswa, kelak akan terbawa kedalam kebiasaan dan kepandaian siswa dalam menghadapi kehidupan, siswapun akan mudah untuk memahami dan menalar sesuatu hal dengan tepat.”

Kegiatan PKM ini juga menurut beliau bermanfaat bagi guru untuk terus menambah keilmuan dan wawasan agar tidak tertinggal dalam setiap kemajuan ilmu pengetahun, “menambah kelimuan dan menambah wawasan sangat disarankan untuk guru karena dengan begitu akan selalu ada hal baru yang akan disampaikan kepada siswa di kelas, agar suasana kelas selalu hidup dan dipenuhi dengan materi ter-update sehingga selalu membuat siswa penasaran dan ingin mempelajari pula hal-hal baru tersebut.”

Melalui PKM ini para guru mendapat beberapa materi yang berkaitan dengan gerakan literasi dan dapat diaplikasikan dalam kelas masing-masing nantinya, selain itu para guru diberikan cara menggunakan fitur-fitur digital yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun media pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan minat literasi siswa itu sendiri. (*)