JAKARTA (RNSI/SMSI) – Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, didampingi Dewan Penasihat SMSI, Ervik Arisusanto, usai pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SMSI kunjungi sekretariat Bukit Algoritma, pada Minggu kemarin, 12 Desember 2021.
Dalam pertemuan itu, disimpulkan rencana membentuk Millenial Cyber Media (MCM) dan penerbitan Token Crypto dengan nama Cripto Cyber Neteork (CYN).
Diterangkan, agenda dibentuknya MSM dan CYN sebagai antisipasi perkembangan teknologi digital dan sekaligus sebagai lompatan untuk menjembatani millenial tempuh waktu 30-50 tahun mendatang.
Token CYN saat ini masuk dalam program quartal 4 tahun 2021, yaitu menyiapkan untuk listing di exchange crypto.
Hal ini telah direkomendasikan pada Rakernas 7-8 Desember 2021, dan akan diluncurkan pada Hari Ulang Tahun SMSI ke-5 pada 7 Maret 2022.
Pada kesempatan peluncuran tersebut, seluruh anggota dan pengurus SMSI serta anggota MCM, akan mendapat token CYN dengan jumlah 200 juta hingga 500 juta. Nilai tersebut, tidak termasuk partner luar negeri.
Token CYN bekerja di jaringan blockchain tron dengan TRC20.
Blockchain tron dimiliki oleh Justin Sun.
Pada rapat tersebut, Firdaus mengajak seluruh anggota dan pengurus mampu bertahan menghadapi masa Pandemi Covid-19.
“Di tengah masa sulit ini, walaupun negara tidak hadir di tengah SMSI, kita tidak boleh kecewa.
Kita tetap harus mampu menjaga kondusifitas dan bahu-membahu dengan masyarakat dan polri menjaga kondusifitas negeri,” ujar Firdaus.
Ia juga menyampaikan untuk pantang menyerah.
“Jika SMSI mengibarkan bendera putih akan berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap negara,” tandas Firdaus.
Sementara itu, Yudistira Soesatyo, menyampaikan, melihat realitas dan potensi SMSI yang besar serta memiliki ruang panjang untuk masa depan, pihaknya akan bersinergi mengisi ruang kosong yang akan dibangun SMSI.
Tampak hadir mendampingi Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus; Wakil Bendahara SMSI, Gusti Rachmat; Departemen MCC, dr. Nishal; Sekretaris SMSI DKI Jakarta, Pahala Simanjuk didampingi Wakil Bendahara, Aji; Wakil Bendahara, dan pihak Millenial Indonesia, Yudistira Soesatyo. (*/SMSI/red)
