Papirus Berusia 3.500 Tahun Ritual Pembalseman Mumi Ditemukan

Pendidikan & IPTEK

JAKARTA (RNSI/SMSI) – Baru-baru ini, tutorial kuno pembalseman mumi ditemukan. Naskah tulisan tangan yang tertuang dalam bentuk manuskrip atau papirus berusia sekitar 3.500 tahun.

 

Melalui livescience.com, pada Rabu, 3 Maret 2021, ilmuwan yang mengungkap isi manuskrip tersebut adalah Sofie Schiødt, asisten peneliti dari Departemen Studi Lintas Budaya dan Regional Universitas Kopenhagen.

 

Dari hasil penelitiannya, Schiødt mengungkap jika separuh dari gulungan papirus tersebut merupakan Koleksi Papirus Carlsberg milik Universitas Kopenhagen di Denmark, sementara separuh lainnya ada di Museum Louvre di Paris.

 

Kemudian pada 2018, para ahli mengetahui bahwa kedua bagian itu adalah bagian dari gulungan yang sama. Schiødt menerjemahkan teks papirus itu untuk tesis doktoralnya.

 

Hasilnya, ia menemukan banyak informasi mengenai ritual pembalseman yang sangat bermanfaat untuk penelitian arkeologi hari ini, seperti cara membuat obat herbal dan menggunakan pembungkus linen merah untuk mengurangi pembengkakan wajah.

 

Selain itu, pembalseman disebutkan membutuhkan waktu sekitar 70 hari dan dilakukan di sebuah tempat khusus di dekat makam jenasah tersebut.

 

Dua tahap utama dalam pembalseman mumi, pengeringan dan pembungkusan, masing-masing berlangsung selama 35 hari.

 

“Hari-hari terakhir biasanya dihabiskan untuk kegiatan ritual yang dipercaya mengantarkan jenasah hidup di akhirat,” ujar Schiødt.

 

Deskripsi cara mumifikasi seperti itu sangat jarang ditulis dalam bentuk teks. Hingga saat ini hanya terdapat dua rujukan “manual” kuno yang diketahui.

 

Namun manuskrip yang diterjemahkan Schiødt lebih istimewa karena berasal dari tahun 1450 SM, atau lebih dari 1.000 tahun mendahului teks mumifikasi lainnya.

 

Secara keseluruhan, papirus tersebut memiliki panjang sekitar 20 kaki (6 meter) dengan kedua sisi yang berisi tulisan. Hal itu membuat papirus tersebut sebagai manuskrip medis terpanjang kedua dari Mesir kuno. (lampost/siberindo/*/cr8/red)

Baca Juga :  Ilmuwan Dunia Klaim Pecahkan Misteri Musnahnya Air di Planet Mars