LAMPUNG TENGAH (RNSI/SMSI) – Pemahaman proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum merdeka belajar menjadi salah satu proyek kurikulum yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Bandarjaya, Lampung Tengah, guna penguatan pembelajaran disiplin ilmu.
Hal itu disampaikan Kepala SDN 6 Bandarjaya, Sepridawati, saat dikonfirmasi, Senin, 5 September 2022, di ruang kerjanya.
Menurut Sepridawati, kegiatan kurikulum berbasis projek ini dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Pelaksanaanya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
“Hal itu dirancang terpisah dari intrakurikuler, dalam hal tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek profil tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila,” beber Sepridawati.
Selain itu, dia juga menyampaikan, untuk menciptakan suasana pembelajaran lebih baik, nyaman, dan inovatif, pihaknya membuat desain kelas lebih berwarna dengan menggambar dinding kelas dengan corak dan lukisan bertema pendidikan, serta adanya perpustakaan mini kelas.
“Dari jumlah 80 siswa dan 12 rombongan belajar (rombel), kita sengaja mendesain kelas agar lebih ada warna. Tujuannya agar siswa betah di kelas saat menjalani pembelajaran. Selain dari kegiatan rutin yang ada saat ini, seperti wajib sholat duha setiap hari Senin, Jumat bersih, dan budaya menanam apotik hidup, kesenian, giat senam sehat, dan yang lainnya.
Sehingga dapat menciptakan suasana sekolah yang dapat dicintai oleh siswa selama berada di lingkungan sekolah,” terangnya.
Pihaknya juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa juga orangtua siswa. Bahwa selama siswa berada di sekolah hingga sampai di rumah dalam keadaan baik dan sehat, tanpa kurang satu apapun.
Hal itu untuk memberikan rasa percaya orangtua siswa terhadap anak mereka mendapat pengawasan yang merupakan tanggungjawab dari pihak sekolah.
“Kita berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, terkait bangunan perpustakaan dan infrastruktur bangunan. Agar kedepannya, proses pembelajaran yang lebih baik, khususnya di SDN 6 dapat terselenggara dengan optimal dan lebih berjalan lebih baik lagi,” harap dia. (Ki)
