Mahaguru Berpulang

Opini & Puisi

In Memoriam Bang Ahmad Yulden Erwin

Ditulis oleh: Ardiansyah

Dalam jagad sastra, khususnya kepenyairan di Lampung, aku bukanlah termasuk dalam jajaran penulis puisi yang baik, produktif, dan hasil karya puisi ku pun masih dalam katagori standar-standar saja.

Kecintaan ku pada puisi tumbuh sejak duduk di bangku sekolah dasar. Mulanya sebagai pembaca puisi.

Seiring berjalan waktu, kecintaan ku pada puisi dan juga karya sastra lainnya, semakin mengakar sejak aku menapaki masa perkuliahan di Universitas Lampung, meski tak mampu dituntaskan.

Di perguruan tinggi ternama di Provinsi Lampung ini, aku bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Seni (BS).

Di sanalah segalanya bermula. Segalanya.

Dari hari ke hari aku belajar bagaimana teknik menulis yang baik, salah satunya melalui Bang Ahmad Yulden Erwin.

Bang AYE, begitu kami menyebutnya, benar-benar mengasah bakat terpendam ku, baik dalam menulis karya sastra maupun sebagai seorang deklamator yang baik.

Meski aku akui, perjalanan dan pengalaman puitik ku di masa itu harus terbantai dan terputus.

Puluhan tahun aku memutuskan diri dari segala pesona panggung susastra di Lampung.

Namun, tidak memutuskan hubungan silaturahmi dengan sejumlah sahabat, senior, mentor, sekaligus mahaguru kesusastraan ku di masa lalu melalui media sosial.

Kecintaan ku pada puisi tidak serta-merta pupus. Melalui medsos FB, aku kembali mengikuti karya-karya yang begitu mempesona dari sahabat-sahabat ku, saudara seperjuangan ku di masa lalu.

Kembali salah satunya ialah Bang AYE.

Aku bahkan sempat dikirimkan tiga buku puisi Bang AYE secara gratis.

Dan itu kembali membakar semangat ku untuk menulis puisi. Meski terasa begitu sulit.

Dan pada 17 Januari 2022 lalu, Bang AYE mengundangku mengirimkan puisi ku untuk dikurasinya.

Baca Juga :  ROMANSA NABIULLAH

Namun dalam hati, aku menjawab undangan Bang AYE, pasti tidak lolos.

Via chatting massanger Bang AYE mengatakan “ini agar engkau lebih bersemangat”.

Sekian lama tak ada kabar.

Dan kemarin, Minggu, 13 Februari 2022, melalui medsos FB, aku tercengang.

Mendapati kabar, Bang AYE, sang Mahaguru telah berpulang.

Bang AYE, dirimu begitu menyugesti.

Allah SWT senantiasa menempatkan dirimu di tempat yang terbaik. (*)