LAMPUNG UTARA (RNSI/SMSI) – Sebagai motor pendiri Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) sekaligus eks-ketua partai berlogo mercy selama tiga (3) periode, M. Yusrizal, S.T., merasakan begitu banyak dinamika politik yang dihadapinya.
Untuk itu, dirinya menyatakan suatu kebanggaan tersendiri dalam balutan rasa keharuan saat melaksanakan acara Buka Puasa Bersama (Bukber) yang dihadiri simpatisan “Waghei Yusrizal” se-23 kecamatan yang ada di Bumi Ragem Tunas Lampung ini.
Kegiatan bukber sekaligus silaturahmi tersebut dilaksanakan di kediamannya pada Sabtu kemarin, 23 April 2022.
“Saya pernah menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat selama 3 periode dan sekaligus pernah mendirikan partai ini (Demokrat.red). Bahkan sebelum SBY masuk ke Partai Demokrat, saya sudah menjadi pengurus
Partai Demokrat di Lampung Utara,” kata Yusrizal dihadapan Waghei Yusrizal Se-23 kecamatan.
Dalam dinamika politik, tambahnya, sudah tentu akan berlangsung dinamis.
“Manakala mengambil opsi untuk memposisikan diri sebagai politikus, berarti kita menganologikan mendirikan sebuah rumah di pinggir pantai,” kata Yusrizal.
Ia juga menganalogikan tentu akan ada badai dan ombak yang harus dihadapi.
“Yang tidak boleh itu sebagai politikus tenggelam dan tidak timbul lagi. Andai kata ada badai dan ombak tentu kewajiban kita untuk tidak melaut agar kita tidak tenggelam dalam laut tersebut,” ujarnya.
Yusrizal menegaskan bahwa tidak akan pernah mungkin Partai Demokrat terukir menjadi salah satu partai mainstream (terdepan) di Lampung Utara tanpa adanya ikatan kerjasama yang kuat antarlini juga seluruh kader
“Diberbagai macam kontestasi selama saya memimpin, kita telah menorehkan sejarah dengan unggul dalam pemilihan presiden dua (2) kali berturut-turut dengan presentasi di atas 75 persen,” terangnya.
Selain itu, selama kepemimpinannya sebagai ketua Partai Demokrat dalam kontestasi pemilihan legislatif, Demokrat juga 2 kali menjadi pemenang.
“Ini semua berkat kerjasama dan keteguhan hati seluruh kader dan pengurus Partai Demokrat Lampung Utara,” imbuhnya.
Yusrizal juga menyatakan, jikapun dirinya ingin tetap mengabdi di Partai Demokrat, tapi pintunya sudah ditutup.
“Saya diberikan kamar, tapi kamarnya dikasih ular. Oleh karenanya, saya tidak akan merusak rumah tersebut. Berarti saya harus tahu diri dan saya harus mengambil sikap untuk keluar dari rumah itu agar tidak ada hal-hal yang tidak berkenan yang merugikan baik kita sendiri ataupun orang lain,” ucapnya.
Ia menyatakan jika ia telah memimpin Partai Demokrat di Lampura selama 3 periode dan kini tidak lagi memegang tampuk kepemimpinan itu.
“Kita harus menyampaikan secara seksama kepada seluruh kader, jika mereka yang sudah berjuang agar tidak mengecewakan perjuangan itu,” tutup Yusrizal. (SMSILU/red)
