Kakek Rin, Veteran Lampung Tengah yang Terlupakan

Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH (RNSI/SMSI) – Muhamad Rin, (91), seorang kakek warga RT/RW 003/009, Kelurahan Bandarjaya Timur, Lampung Tengah, bersama putrinya Siti, (67), selama bertahun-tahun tinggal di sebuah gubuk reot bahkan nyaris rubuh.

Dari informasi yang didapat, Selama ini mereka tak tersentuh bantuan sosial dalam bentuk apapun.

Kakek Rin dalam sentuhan kasih sayang sang anak, Siti. Foto : Riki Antoni.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, putri Muhamad Rin yang sangat mencintainya itu berjualan gorengan di depan sebuah sekolah yang tak jauh dari kediamannya.

Ia juga tak sungkan untuk menjalani pekerjaan apa saja yang diminta oleh warga sekitar rumahnya.

Menurut Siti, saat ini kondisi ayahnya yang telah dimakan usia dan mengalami berbagai gangguan fisik itu juga mulai sering sakit-sakitan.

Gubuk yang nyaris ambruk saksi sejarah seorang veteran yang terlupakan. Foto : Riki Antoni.

Tentu keadaan itu membuat Siti tidak tenang untuk bekerja dan meninggalkan bapaknya seorang diri di dalam rumah.

Siti juga menyampaikan jika selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah dalam bentuk apapun.

“Sempat beberapa minggu yang lalu, pak RT datang minta fotokopi KK dan KTP. Kalau kata pak RT sih mau diajukan bedah rumah. Kami sangat berharap mas akan bantuan dan perhatian dari pemerintah atas kondisi kami ini. Masak orang yang mampu saja bisa mendapatkan bantuan, sementara kami yang hidup seperti ini tak tersentuh sama sekali dengan bantuan apapun yang diberikan oleh pemerintah. Walau bagaimanapun bapak itu seorang pejuang loh mas,” keluh Siti, Jum’at, 30 April 2021, saat disambangi di kediamannya.

Saat ditanya apa harapan kakek Rin kepada pemerintah saat ini, dirinya lantas menjawab bahwa sangat berharap ada sedikit perhatian dari pihak terkait dan Pemerintah Lamteng atas kondisinya saat ini.

“Aku selalu berdoa semoga diberikan kesehatan. Lamteng ini masyarakatnya diberikan kemakmuran. Wong aku iki pejuang lo nak. Walau gimanapun aku sempat berjuang melawan penjajah, nek sak iki aku gak iso opo-opo (kalau sekarang, aku ga bisa apa-apa.red),” ujar kakek Rin, dengan logat Jawa yang kental. (Ki)

Baca Juga :  Kadisnakbun Lamteng Coba Suap Wartawan?