Industri Kreatif Batu Akik Kembali Marak

Inspirasi & Inovasi

LAMPUNG UTARA (RNSI/SMSI) – Industri kreatif, pada prinsipnya, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat madani yang mandiri dan secara tidak langsung dapat mengangkat harkat serta derajat suatu daerah.

Di awal tahun 2000 sampai akhir 2007 silam, industri kreatif yang digawangi para pengrajin batu akik ‘booming’ di segenap penjuru tanah air.

Banyak warga yang beralih profesi menjadi pengrajin batu akik, bahkan secara diam-diam berbagai kalangan menengah ke atas pun melancarkan bisnis satu ini.

Tidak bisa dipungkiri, seni batu akik yang dijadikan beragam perhiasan sudah mengakar sebagai bagian kebudayaan masyarakat Indonesia.

Dengan kekayaan alam dan kandungan mineral di beberapa tempat yang melimpah menjadi sentra bahan dasar batu akik.

Aneka cincin bertahtakan batu akik hasil polesan Sodikin. Foto : dok.

Memasuki awal tahun 2022, secara perlahan namun pasti, seni batu akik mulai kembali diminati.

Meski sebatas kalangan tertentu, namun ditangan-tangan personal yang kreatif, keindahan batu akik menjadi begitu paripurna pesonanya.

Salah satu pengrajin seni batu akik yang kembali menebarkan semangat kemandirian dan kecintaan akan khasanah budaya leluhur, yakni Sodikin, warga Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.

Sodikin, pengrajin batu akik. Foto : dok.

Dengan sentuhan tangan dinginnya disertai analisa mendalam terhadap rough (bahan dasar) batu akik disulapnya menjadi batu cincin bahkan beragam perhiasan lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.

“Saya belajar mengolah rough batu akik secara otodidak. Yah, hanya didasari dengan rasa suka dari beragam pesona dan karakter yang ada pada masing-masing batu akik,” kata Sodikin, saat diwawancarai di kediamannya, Kamis, 27 Januari 2022.

Menurutnya, belakangan ini, batu akik kembali menarik perhatian sejumlah penghobi anyar.

“Ya, batu akik khususnya yang dijadikan perhiasan cincin kembali marak di Kotabumi,” aku Sodikin, yang juga berprofesi sebagai wartawan di Bumi Ragem Tunas Lampung ini.

Baca Juga :  Lampung Utara Banjir Durian Tembaga Asal Lahat

Sodikin yang tercatat sebagai anggota aktif Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara ini, menyatakan, batu Bacan masih mendominasi kalangan pecinta batu akik.

“Bacan masih menjadi favorit para hobiis di Kotabumi. Begitu juga dengan Bungur Tanjungbintang,” katanya.

Namun, dalam kurun satu minggu belakangan ini, beragam rough batu akik dari berbagai daerah yang dimiliki para kolektor di Kotabumi mulai bermunculan.

Industri kreatif batu akik mulai kembali menggeliat.

Diharapkan, kembali mampu mengangkat derajat perekonomian daerah juga mendongkrak kesejahteraan masyarakat di tengah lesunya roda perekonomian dampak dari pandemi Covid-19. (Ardi)