European Super League Resmi Ditangguhkan

Olahraga

ITALIA (RNSI/SMSI) – European Super League (ESL) hanya bertahan selama 48 jam usai deklarasi pada Senin pagi, 19 April 2021. ESL resmi ditangguhkan Rabu kemarin, 21 April 2021.

Rencananya pihak ESL, yang diketuai Florentino Perez (Real Madrid), akan menggulirkan kompetisi pada Agustus 2021 mendatang, namun batal. Proyek yang digadang-gadang bakal jadi tandingan Liga Champions ini, belum menyebutkan secara pasti kapan akan berlanjut.

Dilansir Football Italia, yang dikutip dari kompas.com, berikut pernyataan resmi dari pihak European Super League :

Liga Super Eropa yakin bahwa status quo sepak bola Eropa saat ini perlu diubah.

Kami mengusulkan kompetisi Eropa baru karena sistem yang ada tidak berfungsi. Proposal kami bertujuan untuk memungkinkan olahraga berkembang sambil menghasilkan sumber daya dan stabilitas untuk piramida sepak bola penuh.

Termasuk di antaranya membantu mengatasi kesulitan keuangan yang dialami oleh seluruh komunitas sepak bola sebagai akibat dari pandemi.

Ini juga akan memberikan pembayaran solidaritas yang ditingkatkan secara material kepada semua pemangku kepentingan sepak bola.

Meskipun klub-klub Inggris mengumumkan mundur, dipaksa untuk mengambil keputusan tersebut karena tekanan pada mereka, kami yakin proposal kami sepenuhnya selaras dengan hukum dan peraturan Eropa seperti yang ditunjukkan hari ini oleh keputusan pengadilan untuk melindungi Liga Super.

Mengingat keadaan saat ini, kami akan mempertimbangkan kembali langkah-langkah yang paling tepat untuk membentuk kembali proyek.

Kami selalu mengingat tujuan kami untuk menawarkan pengalaman terbaik kepada penggemar sambil meningkatkan pembayaran solidaritas untuk seluruh komunitas sepak bola.

Berawal dari eksodus big six Premier League

Ditangguhkannya European Super League ini berawal dari mundurnya enam klub Inggris yang termasuk dalam 12 klub penggagas ESL.

Baca Juga :  Warganet Anggap Lima Pemain Tim Garuda Jadi Aktor Utama Kekalahan Atas Tim 'The Golden Star'

Enam klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

Mereka mengeluarkan pernyataan resmi keluar dari ESL pada waktu yang hampir bersamaan, dinihari kemarin.

Langkah big six Premier League itu kemudian menimbulkan efek domino.

AC Milan dan Inter Milan sebagai klub pendiri ESL dari Italia, juga bersiap untuk cabut dari European Super League.

Hanya saja, duo Milan itu belum merilis pernyataan resmi terkait keputusan mereka keluar dari ESL.

Setelah enam klub Liga Inggris dan dua klub Milan, Barcelona juga sepertinya bakal mundur dari European Super League.

Barcelona berencana mundur karena gelombang protes dari para fans dan mereka memiliki klausul khusus dalam perjanjian European Super League.

Klausul itu memungkinkan Barcelona keluar dari proyek ESL tanpa penalti jika jika socios atau anggota klub tidak memberi suara yang mendukung mereka.

“Barcelona tidak akan bergabung dengan Liga Super Eropa sampai socios menentukan suara,” kata Presiden Barcelona Joan Laporta, seperti dikutip dari situs Express.

“Barcelona adalah tim milik socios. Jadi, itu akan menjadi keputusan mereka,” ujar Laporta menambahkan.

Praktis, kini tersisa tiga klub penggagas ESL yang belum menentukan sikap, yakni Real Madrid, Atletico Madrid, dan Juventus. (kompas/red)