Alami Perubahan Morfologi, Gunung Merapi Berstatus Level Siaga

Nasional

JAWA TENGAH (RNSI/SMSI) – Kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan morfologi. Hal ini disebutkan melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Menurut keterangan, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, melalui keterangan tertulisnya, perubahan morfologi kubah lava itu berdasarkan hasil analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 13-19 Agustus 2021.

“Teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya akibat aktivitas guguran dan awan panas,” kata dia, yang dilansir GenPI.co, Sabtu, 21 Agustus 2021.

BPPTKG mencatat, pada periode itu, volume kubah lava di sebelah barat daya mencapai 1.350.000 meter kubik.

Ini menandakan mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil foto udara pada 28 Juli 2021 yang masih tercatat 1.878.000 meter kubik.

Kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi tidak mengalami perubahan morfologi atau relatif tetap. Berdasarkan foto udara pada 28 Juli 2021, volume kubah tengah 2.817.000 meter kubik.

“Dalam engamatan selama sepekan, Gunung Merapi 20 kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 3.500 meter. Sedangkan guguran lava teramati 172 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter,” kata Hanik lebih lanjut.

Sepekan terakhir, Gunung Merapi tercatat mengalami 20 kali gempa awan panas guguran (AP), 79 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), tiga kali gempa low frekuensi (LF), 228 kali gempa fase banyak (MP), 1.969 kali gempa guguran (RF), 82 kali gempa hembusan (DG), dan empat kali gempa tektonik (TT).

“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu,” ujar Hanik, seraya menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Baca Juga :  Perairan Majene Mengamuk, KM Nurhalima Bocor dan Tenggelam

Hingga kini, BPPTKG mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

“Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung,” ujar Hanik Humaida.(ANT/GenPI.co/red)